To: Tina Permata Sari
Salam C.i.n.t.a
Awalnya sulit bagiku untuk menulis isi hatiku, bagaikan derai ombak di pantai, jiwaku tak tenang ketika aq ingat dirimu, hatiku sulit untuk melupakannmu. Namun aku tak yakin dengan perasaan ini, mungkin ini yang pertama dan yang terakhir.
Sejauh mata memandang, hatiku pun demikian, aku sangat mencintaimu. Memang tak ada yang sempurna namun aq yakin kesempurnaan itu ada saat hatiku berlabuh di hatimu.
Aku hanya bisa berharap ketika aku berada di padang gurun aku bisa merasakan kehidupan yang sebenarnya walau debu abu beterbangan masuk ke dalam tubuhku karena aku yakin disana ada dirimu yang memberi kesegaran untuk hatiku dan hatimu.
AKU INGIN MENCINTAIMU DENGAN SEDERHANA
RONI
Tina hanya mampu tersenyum manis ketika menyimpan surat itu di dalam buku diary kesayangannya. Ia kembali duduk di kursi mengingat kenangan indah bersama Roni.
Awal pertemuannya dengan Roni ketika pada saat jam pelajaran sejarah, Tina tak mampu menjawab soal yang diberi sang guru kepadanya. Tiba-tiba Roni membantunya dan akhirnya Tina tak jadi diberi hukuman. Tina merasa seperti berada di sebuah terowongan yang gelap, tak seorang pun yang ada disana. Namun dari sudut yang jauh kelihatan sosok laki-laki menghampirinya, dan ternyata Roni datang untuk menolongnya.
Khyalan Tina akhirnya hilang ketika bunyi lonceng berdering pertanda jam pelajaran sejarah sudah selesai, waktunya untuk istirahat. Namun entah kenapa untuk kali ini Tina tidak berniat untuk keluar dari kelas, ia merasa ada sesuatu yang terjadi pada dirinya. Ia sebagai murid baru di sekolahnya merasa heran atas perlakuan Roni, karena sebenarnya mereka sama sekali tidak saling mengenal.
"Hei...kamu gag ke kantin?" ,tanya seorang cewek pada Tina