Mohon tunggu...
Sopian
Sopian Mohon Tunggu... Dosen - Aparatur Sipil Negara

Mahasiswa Nama Dosen Prof Dr Apollo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus State of The Art Riset Disertasi

31 Desember 2022   16:54 Diperbarui: 31 Desember 2022   16:54 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara ringkas, teori dapat dinyatakan sebagai suatu konseptualisasi umum yang diperoleh melalui metode yang sistematis dan teruji kebenarannya. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa teori berkenaan dengan konsep, asumsi dan generalisasi yang logis yang berfungsi untuk mengungkapkan, menjelaskan dan memprediksikan perilaku yang keteraturan sebagai stimulant dan panduan untuk mengembangkan pengetahuan. 

Mengutip pandangan dari Cooper dan Schindler, Sugiyono (2019) menyatakan bahwa teori memiliki manfaat untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang diteliti, merekomendasikan pendekatan penelitian yang paling sesuai untuk mendapatkan makna yang paling besar, mengklarifikasi data sehingga mempunyai makna yang tinggi, membantu dalam merangkum data dari obyek yang diteliti dan memprediksi fakta yang akan didapatkan.

(Bungin, 2017) menguraikan pendekatan yang dapat dipergunakan untuk proses teoritisasi dalam penelitian kualitatif yaitu pendekatan deduktif dan pendekatan induktif. Proses teorisasi dengan pendekatan deduktif dimulai saat memilih dan menentukan masalah, membangun hipotesis, melakukan pengamatan di lapangan hingga melakukan pengujian data hasil pengamatan. 

Model pendekatan teorisasi ini secara umum banyak dipergunakan pada riset kualitatif deskriptif. Tipe penelitian ini masih kental dengan aroma riset kuantitatif dan kelahirannya bukan dari tradisi kualitatif tetapi karena pengaruh pragmatisme antara riset kuantitatif dengan riset kualitatif. 

Dengan demikian, proses teorisasi dengan pendekatan deduktif dimulai dengan penggunaan teori sebagai awal untuk menjawab pertanyaan penelitian bahwa sesungguhnya pandangan deduktif menuntun penelitian dengan menggunakan teori sebagai alat ukuran dan instrument untuk membangun hipotesa sehingga secara tidak langsung peneliti mennggunakan teori sebagai panduan utama dalam melihat masalah riset. Dalam riset kualitatif, teori dipergunakan untuk menjadi pedoman dalam pengumpulan data lapangan dan menguji teori berdasarkan hasil pengumpulan data lapangan. 

Dengan demikian, dalam pendekatan deduktif, proses penelitian telah didominasi oleh teori-teori yang telah dipilihnya pada tahap awal penelitian, dan dipengaruhi oleh teori tersebut pada saat pengujian data dan pembahasan hasil pengumpulan data lapangan. Proses teoritisasi dengan pendekatan deduktif diakhiri dengan pembahasan tentang teori yang telah dipergunakan sebagai pedoman. Hasil pembahasan dapat berbentuk (a) menerima, mendukung dan memperkuat teori. 

Simpulan ini berarti bahwa hasil penelitian ternyata mendukung teori sehingga dapat memperkuat teori yang telah ada. (b) meragukan dan mengkritik teori. Simpulan ini berarti bahwa teori dapat dikritik karena adanya perubahan-perubahan yang dapat disebabkan karena waktu yang berbeda, lingkungan yang berbeda atau fenomena yang telah berubah. (c) membantah atau menolak teori Simpulan ini berarti bahwa berdasarkan hasil pengamatan data lapangan bahwa teori tersebut tidak dapat dipertahankan karena waktu yang berbeda, lingkungan yang berbedadan fenomena yang sudah jauh berubah.

Sumber: Burhan Bungin (2017)
Sumber: Burhan Bungin (2017)

Proses teoritisasi yang berbeda dilakukan pada pendekatan induktif. Pada pendekatan induktif, peneliti tidak perlu mengetahui tentang suatu teori terlebih dahulu tetapi datalah yang paling penting untuk dikedepankan. Peneliti harus focus pada data lapangan sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan teori bukan menjadi penghambat proses pengumpulan data lapangan. Semua data yang diperoleh selama proses penelitian merupakan unsur utama dalam memecahkan masalah penelitian. Peneliti menempatkan diri sebagai ekplorer terhadap data dan bilamana secara insidentil telah memiliki pemahaman teoritis tentang data yang diteliti proses pembutaan terhadap teori tetap harus dilakukan. 

Peneliti berkeyakinan bahwa semua data harus terlebih dahulu diperoleh untuk mengungkap misteri penelitian dan teori baru akan dipelajari apabila seluruh proses pengumpulan data telah dilakukan. Dalam realitas, pendekatan induktif tidak mengenal adanya teoritisasi karena seluruh rangkaian kegiatan penelitian merupakan proses teoritisasi dan seluruh kegiatan teoritisasi merupakan penelitian itu sendiri. 

Pendekatan induktif merupakan rangkaian kegiatan yang secara inklud dan secara utuh adalah proses sintesa terhadap kegiatan pengumpulan data, teoritisasi, membangun hipotesis, mengumpulkan data, melakukan pengujian data, dan proses siklus itu terus dilakukan selama proses penelitian dilakukan. Dengan demikian tidak terdapat konstruksi tertentu yang dapat dipergunakan untuk membangun sebuah kerangka atau format penelitian karena konstruksi penelitian tergantung pada bagaimana bangunan masalah yang akan diteliti.     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun