Data Kualitatif dianalisis dengan cara mendalami data untuk menemukan tema atau pola tertentu yang bermakna. Teknik seperti analisis isi, coding, dan triangulasi sering digunakan untuk mengidentifikasi tema atau kategori dari hasil wawancara, observasi, atau dokumen (Miles & Huberman, 1994).
Data Kuantitatif dianalisis menggunakan teknik statistik, seperti analisis deskriptif (mean, median, standar deviasi) dan inferensial (regresi, korelasi). Analisis ini dilakukan untuk menguji hipotesis atau melihat hubungan antarvariabel (Arikunto, 2006).
3. Alat Pengumpulan Data
Penelitian Kualitatif biasanya menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Alat ini membantu peneliti mengumpulkan data dalam bentuk narasi atau deskripsi (Moleong, 2017).
Penelitian Kuantitatif menggunakan instrumen seperti kuesioner atau survei, yang menghasilkan data numerik. Skala Likert, angket, atau tes adalah beberapa contoh alat yang sering dipakai untuk mendapatkan data yang bisa diukur (Sugiyono, 2015).
Penelitian kualitatif lebih berfokus pada kedalaman dan konteks, sementara penelitian kuantitatif menekankan pada data yang dapat diukur dan digeneralisasi.
Model Penelitian Historis, Deskriptif, dan Kritis
1. Penelitian Historis
Penelitian historis berfokus pada pengumpulan, analisis, dan interpretasi data masa lalu untuk memahami peristiwa, ide, atau fenomena yang terjadi pada masa sebelumnya. Model ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola, sebab-akibat, dan perkembangan dari waktu ke waktu. Penelitian historis berusaha untuk menjelaskan bagaimana suatu peristiwa atau fenomena berkembang dan apa dampaknya terhadap kondisi saat ini.
Aplikasi dalam Penelitian:
Langkah-langkah: Mengumpulkan sumber-sumber primer (dokumen, arsip, surat kabar, rekaman, dll.) dan sumber sekunder (buku, artikel, jurnal) yang relevan dengan topik penelitian. Kemudian, menganalisisnya dengan melihat konteks sosial, politik, ekonomi, dan budaya pada waktu tersebut.