Kebenaran Ilmiah: Sumber dan Pengujian
Kebenaran ilmiah adalah pengetahuan yang diperoleh melalui metode penelitian yang terstruktur dan dapat diverifikasi. Maksud dari kebenaran ilmiah adalah hasil atau penemuan yang didapat melalui proses penelitian yang dilakukan secara sistematis, dan hasilnya dapat dibuktikan atau diuji ulang oleh peneliti lain dengan metode yang sama (Neuman, 2014:47). Kebenaran ilmiah memiliki sifat objektif dan bertujuan untuk mengurangi bias atau asumsi pribadi, sehingga hasilnya dapat diandalkan untuk memahami fenomena yang diteliti.
Sumber Kebenaran Ilmiah
Sumber utama kebenaran ilmiah berasal dari bukti-bukti yang dapat diamati, baik melalui eksperimen, survei, observasi, atau metode ilmiah lainnya. Setiap bukti yang dikumpulkan dalam penelitian harus relevan dan sahih agar bisa mendukung atau menolak hipotesis atau teori yang sedang diuji (Creswell, 2013:12). Bukti ini diperoleh dari proses pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik yang tepat, sesuai dengan jenis penelitian yang dijalankan.
Cara Menguji Kebenaran Ilmiah
Kebenaran ilmiah diuji melalui beberapa langkah utama. Pertama, peneliti melakukan eksperimen atau pengumpulan data yang sistematis untuk mengumpulkan bukti yang mendukung atau menyangkal suatu hipotesis. Setelah data dikumpulkan, analisis dilakukan untuk memastikan apakah data tersebut mendukung kesimpulan yang logis. Pengujian kebenaran ilmiah juga melibatkan replikasi, yaitu penelitian yang diulang oleh peneliti lain dengan metode yang sama untuk memastikan hasil yang konsisten (Sugiyono, 2017:35) [^3]. Jika hasilnya tetap konsisten, maka kebenaran ilmiah dianggap dapat dipercaya. Selain itu, peer-review atau proses penilaian oleh ahli di bidang yang sama juga digunakan untuk mengevaluasi dan memverifikasi hasil penelitian sebelum dipublikasikan (Moleong, 2011:85)
Penelitian kualitatif dan kuantitatif memiliki perbedaan mendasar dalam tujuan, metode, dan cara analisisnya.
1. Perbedaan Kualitatif dan Kuantitatif
Penelitian Kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena secara mendalam, mengeksplorasi makna, pengalaman, dan pandangan partisipan dalam konteks tertentu. Penelitian ini biasanya menghasilkan data deskriptif atau naratif, seperti kata-kata, cerita, dan konsep (Creswell, 2014).
Penelitian Kuantitatif bertujuan untuk mengukur dan menganalisis hubungan antara variabel. Penelitian ini menggunakan data numerik dan statistik untuk menemukan pola, menguji hipotesis, atau menentukan seberapa besar pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain (Sugiyono, 2015).
2. Cara Menganalisis Data