Mohon tunggu...
Sony Yunior Erlangga
Sony Yunior Erlangga Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa Doktoral

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Isra Mi'raj dalam Perspektif Fisika Modern

25 November 2024   11:56 Diperbarui: 25 November 2024   13:17 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merdeka.com/pixabay.com 

Teori dimensi ekstra dan multiverse memberikan wawasan baru tentang sifat realitas dan eksistensi. Jika diterapkan pada Isra Mi’raj:

  • Perjalanan Nabi SAW menunjukkan hubungan antara alam semesta fisik, dimensi spiritual, dan eksistensi multiverse.
  • Dalam dimensi spiritual ini, konsep ruang dan waktu seperti yang dipahami manusia tidak lagi berlaku, membuka kemungkinan interaksi dengan realitas yang melampaui batas fisika modern.

3. Wormhole: Lorong Ruang-Waktu

Definisi Wormhole

Wormhole adalah struktur hipotetis yang dijelaskan melalui teori relativitas umum Albert Einstein. Dalam persamaan Einstein, wormhole muncul sebagai solusi matematis yang menghubungkan dua titik yang berbeda dalam ruang-waktu. Secara visual, wormhole dapat dibayangkan sebagai lorong pendek yang menghubungkan dua wilayah yang sangat jauh dalam alam semesta, seperti terowongan yang menembus sebuah gunung, memotong jarak jauh dibandingkan dengan perjalanan di permukaannya.

Wormhole sering dibagi menjadi dua jenis utama:

  1. Lorong Schwarzschild: Wormhole ini bersifat tidak stabil dan akan runtuh hampir seketika begitu terbentuk.
  2. Lorong Traversable: Wormhole ini stabil dan memungkinkan perjalanan bolak-balik, tetapi memerlukan energi eksotis untuk tetap terbuka.

Dalam konteks fisika teoretis, wormhole digambarkan memiliki dua "mulut" yang terhubung oleh "leher" atau "lorong". Lorong ini memungkinkan benda, energi, atau bahkan informasi untuk berpindah dari satu titik ke titik lain dengan waktu yang jauh lebih singkat dibandingkan perjalanan konvensional.

Kemungkinan Penerapan dalam Isra Mi’raj

Peristiwa Isra Mi’raj menggambarkan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa (Isra) dan kemudian naik ke Sidratul Muntaha (Mi’raj). Jarak yang sangat jauh ini secara tradisional dipahami terjadi dalam waktu semalam, sesuatu yang menantang pemahaman fisika konvensional. Dengan teori wormhole, perjalanan ini dapat dijelaskan sebagai perjalanan melalui jalur pintas ruang-waktu.

(a) Lorong yang Memotong Jarak

Jika perjalanan Isra Mi’raj melibatkan wormhole:

  • Perjalanan Isra (Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa): Ini dapat dipahami sebagai perpindahan cepat melalui "mulut pertama" wormhole menuju "mulut kedua" yang berada di lokasi Masjidil Aqsa. Lorong wormhole ini memungkinkan Nabi Muhammad SAW menempuh jarak yang biasanya memerlukan waktu lama hanya dalam sekejap.
  • Perjalanan Mi’raj (ke Sidratul Muntaha): Setelah sampai di Masjidil Aqsa, perjalanan menuju Sidratul Muntaha mungkin melibatkan segmen lain dari wormhole, yang membawa beliau menuju dimensi atau wilayah kosmik yang tidak dapat diakses secara normal dalam ruang-waktu tiga dimensi.

(b) Sidratul Muntaha sebagai Ujung Wormhole

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun