Teori dimensi ekstra dan multiverse memberikan wawasan baru tentang sifat realitas dan eksistensi. Jika diterapkan pada Isra Mi’raj:
- Perjalanan Nabi SAW menunjukkan hubungan antara alam semesta fisik, dimensi spiritual, dan eksistensi multiverse.
- Dalam dimensi spiritual ini, konsep ruang dan waktu seperti yang dipahami manusia tidak lagi berlaku, membuka kemungkinan interaksi dengan realitas yang melampaui batas fisika modern.
3. Wormhole: Lorong Ruang-Waktu
Definisi Wormhole
Wormhole adalah struktur hipotetis yang dijelaskan melalui teori relativitas umum Albert Einstein. Dalam persamaan Einstein, wormhole muncul sebagai solusi matematis yang menghubungkan dua titik yang berbeda dalam ruang-waktu. Secara visual, wormhole dapat dibayangkan sebagai lorong pendek yang menghubungkan dua wilayah yang sangat jauh dalam alam semesta, seperti terowongan yang menembus sebuah gunung, memotong jarak jauh dibandingkan dengan perjalanan di permukaannya.
Wormhole sering dibagi menjadi dua jenis utama:
- Lorong Schwarzschild: Wormhole ini bersifat tidak stabil dan akan runtuh hampir seketika begitu terbentuk.
- Lorong Traversable: Wormhole ini stabil dan memungkinkan perjalanan bolak-balik, tetapi memerlukan energi eksotis untuk tetap terbuka.
Dalam konteks fisika teoretis, wormhole digambarkan memiliki dua "mulut" yang terhubung oleh "leher" atau "lorong". Lorong ini memungkinkan benda, energi, atau bahkan informasi untuk berpindah dari satu titik ke titik lain dengan waktu yang jauh lebih singkat dibandingkan perjalanan konvensional.
Kemungkinan Penerapan dalam Isra Mi’raj
Peristiwa Isra Mi’raj menggambarkan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa (Isra) dan kemudian naik ke Sidratul Muntaha (Mi’raj). Jarak yang sangat jauh ini secara tradisional dipahami terjadi dalam waktu semalam, sesuatu yang menantang pemahaman fisika konvensional. Dengan teori wormhole, perjalanan ini dapat dijelaskan sebagai perjalanan melalui jalur pintas ruang-waktu.
(a) Lorong yang Memotong Jarak
Jika perjalanan Isra Mi’raj melibatkan wormhole:
- Perjalanan Isra (Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa): Ini dapat dipahami sebagai perpindahan cepat melalui "mulut pertama" wormhole menuju "mulut kedua" yang berada di lokasi Masjidil Aqsa. Lorong wormhole ini memungkinkan Nabi Muhammad SAW menempuh jarak yang biasanya memerlukan waktu lama hanya dalam sekejap.
- Perjalanan Mi’raj (ke Sidratul Muntaha): Setelah sampai di Masjidil Aqsa, perjalanan menuju Sidratul Muntaha mungkin melibatkan segmen lain dari wormhole, yang membawa beliau menuju dimensi atau wilayah kosmik yang tidak dapat diakses secara normal dalam ruang-waktu tiga dimensi.
(b) Sidratul Muntaha sebagai Ujung Wormhole