Dalam beberapa hari terakhir, santer terdengar kabar bahwa Emil Audero, akan melengkapi kepingan puzzle pemain keturunan yang akan memperkuat Timnas Indonesia di Piala Asia 2023. Hal ini didasari karena, tiba-tiba saja Kiper klub Sampdoria tersebut, memfollow akun Instagram milik Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Bak gayung bersambut, Erick Thohir pun segera memfollow balik akun Instagram milik Emil Audero. Sontak saja, hal ini membuat para netizen pecinta sepakbola tanah air berspekulasi liar. Pemberitaan di media online maupun di media sosial, langsung diserbu beragam komentar dari netizen Indonesia.
Soal kans, Emil Audero berseragam Timnas Indonesia, membuat pecinta sepakbola tanah air, terpecah menjadi dua kubu, yaitu kubu "Siap Menerima" dan kubu "Jangan Diterima".
Kesuksesan Timnas Garuda muda meraih medali emas Sea Games 2023, menjadi salah satu titik balik kemajuan sepakbola Indonesia. Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI, memasang target tinggi dan tidak main-main dengan prestasi Timnas Indonesia.
Efek dan tuah dari Erick Thohir langsung terasa, sejak ia terpilih menjadi Ketua Umum PSSI. Medali Emas Sea Games 2023, kerjasama dengan Federasi sepakbola Jepang, kedatangan Timnas Argentina ke Jakarta dalam laga FIFA Matchday Juni 2023 dan hadirnya beberapa mantan pemain bintang dunia untuk memberikan coaching clinic kepada para pemain muda.
Beberapa hal di atas, menjadi bukti nyata bahwa Erick Thohir tidak main-main dalam menjalankan roda persepakbolaan Indonesia. Sadar bahwa dengan skuad saat ini, Timnas Indonesia tak bisa melangkah jauh di Piala Asia 2023 dan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Maka, setelah berdiskusi dengan Coach Shin Tae-yong (STY), Erick Thohir berencana membidik beberapa pemain keturunan untuk dinaturalisasi.
Hal ini, diungkapkan oleh salah satu Exco PSSI, Hasani Abdulgani di akun media sosial. Hasani Abdulgani menyatakan, bahwa Erick Thohir dan STY sedang mencari pemain keturunan "Grade A" yang bermain di eropa.
Setelah niatan Erick Thohir dan STY untuk memperkuat Timnas Indonesia dibocorkan oleh Hasani Abdulgani. Netizen kemudian ikut "urun rembug" atau mengusulkan beberapa nama untuk segera dinaturalisasi. Diantaranya adalah, Thom Haye, Jairo Riedewald, Pascal Struijk, Emil Audero, Ragnar Oratmangoen, Kevin Dijk, Jay Idzes dan kembali mengejar Justin Hubner.
Dari beberapa nama di atas, yang paling menarik perhatian tentu saja, Emil Audero. Hal ini bukan tanpa alasan, karena ayah Emil Audero, yaitu Edy Mulyadi pernah menolak anaknya untuk bermain bersama Timnas Indonesia. Sebagai kiper utama Sampdoria, yang mentas di kasta tertinggi Liga Italia, Serie A, ayah Emil optimis jika anaknya akan dipanggil Timnas Italia.
Alasan Edy Mulyadi, cukup kuat saat itu, karena Emil Audero pernah menimba ilmu di akademi Juventus. Sehingga secara perlahan, ia mampu menembus tim Juventus U-17, Juventus U-19, bahkan masuk tim senior Juventus pada tahun 2015. Tidak hanya itu, Emil Audero juga pernah berseragam Timnas Italia U-21.
Dengan curriculum vitae-nya yang cukup mentereng, ayah Emil Audero sangat yakin jika mimpi anaknya untuk tampil di Piala Dunia, akan terwujud jika ia memperkuat Timnas Italia. Hal ini tidak akan kesampaian mimpinya, jika Emil Audero membela Timnas Indonesia.
Tawaran pada tahun 2022 yang diajukan PSSI tak ada jawaban langsung dari Emil Audero, sehingga PSSI dan STY menghentikan perburuannya saat itu.
Berjalannya waktu, nasib apes menghampiri Emil Audero, selain menderita cedera pundak, klubnya Sampdoria terpaksa harus terdegradasi ke Serie B dan hingga di usianya 26 tahun, ia tidak pernah dilirik pelatih Italia Saat ini, yaitu Roberto Mancini untuk membela Timnas Italia. Sungguh ironis, nasibnya.
Sementara Timnas Indonesia terus memperkuat skuadnya, dengan ketambahan beberapa pemain naturalisasi, seperti Sandy Walsh (belum melakukan debut), Shayne Pattynama, Ivar Jenner dan Rafael Struick.
Bekal juara Sea Games 2023, nama besar Erick Thohir dan Timnas Indonesia bakal melakukan FIFA Matchday Juni 2023 melawan Timnas Argentina, membuat pemain keturunan Indonesia yang bermain di eropa semakin tertarik untuk berseragam merah-putih.
Justin Hubner yang sebelumnya menolak dinaturalisasi karena Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, ikut mencari panggung dengan unggahan story di akun Instagram miliknya.
Entah apa maksud dari unggahan story milik Justin Hubner. Apakah ia meminta maaf karena tidak jadi membela Timnas Indonesia? atau Apakah ia meminta kembali untuk diproses naturalisasinya? biarlah waktu yang 'kan menjawab maksud dari Justn Hubner.
Tentu lebih menarik membahas Emil Audero daripada Justin Hubner, karena ia memiliki kualitas mumpuni sebagai salah satu kiper top Serie A. Meskipun, klubnya terdegradasi ke Serie B, namun nama Emil Audero tetap menjadi incaran bagi salah satu klub top Serie A. Kabarnya, ia sedang diincar klub Lazio, untuk menggantikan posisi Luis Maximiano.
Dengan berbagai kabar sebelumnya, yang melatarbelakangi rencana Emil Audero berseragam Timnas Indonesia, sehingga sangat wajar apabila kubu penolak Emil Audero, tidak mau menerimanya sebagai kiper Timnas Indonesia.
Dari berbagai macam komentar netizen, penolakan mereka berdasarakan alasan: Ayahnya terlalu sombong karena menolak Emil Audero membela Timnas Indonesia; ada lagi karena sekarang ia terdegradasi ke Serie B bersama klubnya Sampdoria otomatis pintu masuk Timnas Italia sudah tertutup dan ada lagi bahwa kualitas kiper lokal Indonesia masih bagus, belum lagi jika ketambahan kiper muda potensial Cyrus Margono yang sedang dalam proses perpindahan kewarganegaraan Indonesia.
Ada lagi yang mengatakan bahwa skuad Timnas Indonesia lebih darurat membutuhkan pemain naturalisasi di sektor penyerang dan gelandang sayap, sehingga tidak memerlukan kiper seperti Emil Audero dan ada lagi karena kasihan pemain lokal.
Merasa pernah sakit hati dan melihat kesombongan ayahnya Emil Audero, netizen Indonesia kompak menolaknya.
Lalu, bagaimana dengan kubu yang ingin menerima Emil Audero dengan tangan terbuka. Nah disini, Bung Arson termasuk di sisi kubu "siap menerima" Emil Audero.
Mungkin netizen yang sepakat dengan pandangan Bung Arson, pasti pernah merasa gemes dan dongkol dengan sikap Emil Audero dan ayahnya saat itu.
Ayahnya menolak, tetapi Emil Audero tidak memberikan jawaban apa-apa soal tawaran membela Timnas Indonesia.
Inilah beberapa alasan dari sudut pandang Bung Arson, yang siap menerima Emil Audero jika PSSI melakukan naturalisasi.
1. Kualitas kiper yang dimiliki Timnas Indonesia saat ini, belum cukup berpengalaman untuk tampil di level Piala Asia 2023 maupun kualifikasi Piala Dunia 2026. Dengan target tinggi yang diminta Erick Thohir, maka Emil Audero layak mengawal gawang Indonesia dari serbuan pemain Vietnam, Irak dan Jepang.
2. Pengalaman Emil Audero bermain di level tertinggi Serie A, sangat berguna untuk memotivasi rekan-rekannya di Timnas Indonesia. Pernah menghadapi pemain top dunia di Serie A, bisa ia tularkan ke pemain Timnas Indonesia lainnya agar tidak "minder" ketika menghadapi nama besar pemain lawan.
3. Dengan Emil Audero sebagai penjaga gawang Timnas Indonesia, maka akan membuat nyaman pemain bertahan dan pemain lainnya. Minimal, gawang Timnas Indonesia tidak akan mudah kebobolan.
4. Emil Audero masih berusia 26 tahun dan masih dalam top performa. Sehingga Timnas Indonesia tidak akan rugi karena telah menaturalisasinya, ia masih bisa bermain hingga 7-9 tahun lagi bersama Timnas Indonesia.
5. Dengan kehadiran Emil Audero, akan menjadi magnet bagi pemain keturunan "Grade A" lainnya untuk mau berseragam Timnas Indonesia. Jika ketambahan Emil Audero dan 2-3 pemain keturunan lainnya, maka kans Timnas Indonesia lolos ke perempatfinal Piala Asia 2023 terbuka lebar dan kans untuk lolos ke Piala Dunia 2026 bukan sebuah mimpi di siang bolong.
Kini bola ada ditangan Erick Thohir dan PSSI soal proses naturalisasi Emil Audero  dan pemain keturunan "Grade A" lainnya. Cara ini memang instan, untuk mengatrol prestasi sepakbola Indonesia. Adanya pro dan kontra dari netizen, tidak harus menghalangi proses naturalisasi yang sudah direncanakan.
Selain melakukan naturalisasi, pembinaan jangka panjang harus dilakukan kepada pemain usia dini, demi mendapatkan pemain lokal mumpuni dan berkualitas di masa depan.
Pemain lokal tidak boleh merasa minder atau dianak tirikan dengan kehadiran pemain keturunan di Timnas Indonesia. Pemain lokal harus berani keluar dari zona nyaman dan siap bersaing dengan pemain keturunan yang membela Timnas Indonesia.
Contohlah, Sandy Walsh meski Liga Belgia telah usai, jelang laga debutnya bersama Timnas Indonesia dalam FIFA Matchday lawan Palestina dan Argentina, ia tetap berlatih mandiri bersama pelatih pribadinya. Hal ini, ia lakukan demi menjaga fisik dan performanya di atas lapangan.
Mudah-mudahan, soal naturalisasi Emil Audero dan pemain "Grade A" lainnya bukan sebatas rumor belaka. Sehingga Timnas Indonesia bisa berbicara banyak di pentas Piala Asia 2023 dan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Selamat Datang Emil Audero?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H