Mohon tunggu...
SoftwareSeni Indonesia
SoftwareSeni Indonesia Mohon Tunggu... Programmer - Software House

A fast-growing Software House company with 100+ clients around the world.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teknologi Informasi sebagai Teknologi Ramah Lingkungan

31 Agustus 2021   08:20 Diperbarui: 31 Agustus 2021   09:11 1480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya, ada sistem pembangkit bertenaga angin. Teknologi ini memanfaatkan alat berupa turbin yang tidak memberikan efek buruk pada lingkungan. 

Selain itu, sistem pembangkit listrik tenaga angin juga mengurangi kadar karbon dioksida dalam udara. Perlu diingat bahwa Anda memerlukan biaya besar untuk membuat teknologi satu ini. Namun, dampak yang diberikan sangat menguntungkan sehingga tidak ada salahnya menginvestasikan modal untuk sistem pembangkit tenaga angin.

Adapun pembangkit tenaga geotermal yang termasuk teknologi eksklusif. Sistem pembangkit ini bahkan membutuhkan modal yang jauh lebih besar ketimbang pembangkit tenaga angin. Listrik yang ditenagai geotermal dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari, termasuk untuk menghangatkan dan mendinginkan ruangan.

Kendaraan Listrik

Kendaraan konvensional menggunakan bahan bakar yang berasal dari minyak. Hasilnya, emisi karbon dioksida dikeluarkan ke udara sehingga menimbulkan polusi. Polusi akibat gas berbahaya akan mempercepat kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, menggunakan mobil listrik adalah solusi eco-friendly. Kendaraan listrik juga cenderung bersuara halus dan tak bising sehingga nyaman dipakai sehari-hari.

Berbagai teknologi cerdas dan canggih disematkan pada kendaraan listrik. Misalnya, ITS (Intelligent Transport System) yang memungkinkan kendaraan melakukan pengereman otomatis jika mengindikasi risiko tabrakan. Kendaraan akan segera berhenti sebelum menabrak sehingga keamanan terjamin.

Daur Ulang Produk Elektronik

Ketika membeli sebuah laptop atau komputer desktop, cek apakah perusahaan yang memproduksinya akan menerima komputer lama Anda untuk didaur ulang. Perusahaan seperti ini akan memudahkan konsumen mengembalikan perangkat yang sudah berakhir masa pakainya. Apabila bukan perusahaan yang dimaksud, carilah informasi di internet mengenai perusahaan yang memiliki layanan daur ulang perangkat lama.

Gedung Hijau

Contoh selanjutnya adalah pembangunan gedung hijau. Sebagian orang bisa jadi berpendapat bahwa gedung ini hanyalah bangunan yang tidak punya dampak buruk pada lingkungan seperti gedung-gedung umum lainnya. Ada juga yang beropini bahwa gedung hijau merupakan gedung berwarna hijau atau gedung yang dikelilingi lingkungan penuh hijau-hijauan.

Namun, pendapat-pendapat tersebut masih belum tepat. Gedung hijau yang ideal adalah proyek bangunan yang mampu menjaga kelestarian lingkungan di sekitar areanya sekaligus masih mempertahankan tujuan awal pembangunan. Sebagai contoh, Anda ingin membangun kantor untuk bisnis jasa. 

Kantor tersebut tentunya membutuhkan sumber energi agar bisa berjalan sebagaimana mestinya, bukan? Bukan sekadar memperhitungkan peralatan dan sumber daya, Anda harus cermat dalam menghemat sumber energi agar tidak merusak ekosistem.

Konstruksi dan operasi dari gedung hijau harus "sehat" untuk lingkungan. Selain itu, konsep gedung ini juga tidak boleh mencemari tanah, air, sumber daya, ataupun energi di dalam dan di luar bangunannya. 

Environmental Protection Agency (EPA) mengungkapkan bahwa gedung hijau adalah praktik pembuatan struktur dan pemakaian proses yang bertanggung jawab pada lingkungan. Gedung hijau pun harus memiliki efisiensi sumber daya dalam rancangan, operasi, perbaikan, renovasi, dan rekonstruksinya. 

Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun