Mohon tunggu...
SoftwareSeni Indonesia
SoftwareSeni Indonesia Mohon Tunggu... Programmer - Software House

A fast-growing Software House company with 100+ clients around the world.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teknologi Informasi sebagai Teknologi Ramah Lingkungan

31 Agustus 2021   08:20 Diperbarui: 31 Agustus 2021   09:11 1480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2013, dalam buku berjudul "The Upcycle", William McDonough dan Michael Braungart mengatakan bahwa manusia sebenarnya tidak memiliki masalah polusi, tetapi masalah terkait rancangan. 

Jika seandainya manusia menciptakan produk, peralatan, rumah, furniture, pabrik, dan kota dengan lebih cermat sejak awal, mereka tidak perlu memikirkan tentang limbah, kelangkaan, maupun kontaminasi. Rancangan yang baik juga menciptakan kelimpahan, kepuasan, dan penggunaan ulang yang tak terhingga.

Teknologi ramah lingkungan menjadi salah satu solusi untuk mencegah kerusakan bumi. Berbagai metode teknis dan ilmiah baru dicetuskan dan dikembangkan oleh orang-orang yang berbeda. 

Namun, tujuan mereka sama, yaitu untuk memelihara kelestarian lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya alam secara efisien tanpa berhenti memajukan standar kehidupan.

Teknologi ini tidak hanya menciptakan, mengembangkan, dan memajukan pengetahuan yang berpengaruh pada ekosistem global, tetapi juga berefek pada masing-masing individu. 

Pengguna "teknologi hijau" merasakan manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, saat melakukan aktivitas dasar seperti memasak, membersihkan, atau mengatur suhu ruangan. Berkat teknologi yang ramah lingkungan, setiap rumah dapat mengerjakan rutinitas harian sambil tetap melindungi bumi.

Beberapa syarat harus dimiliki oleh teknologi ramah lingkungan. Sebut saja, wajib menghasilkan polusi atau limbah seminimal mungkin, bisa digunakan dalam jangka panjang atau berkelanjutan, dan harus bisa digunakan kembali atau didaur ulang.

Energi merupakan salah satu hal penting dalam perkembangan teknologi hijau. Sumber energi yang dapat diperbarui, antara lain, termasuk sinar matahari, tenaga angin, bahan bakar hayati, dan tenaga hidroelektrik. Semua teknologi hijau tersebut dapat digunakan untuk rumah, bisnis, atau bahkan perangkat elektronik berukuran kecil.

Dalam skala yang lebih besar, gedung hijau juga menjadi bagian penting dari teknologi berkonsep ramah lingkungan. Gedung tersebut menggunakan sumber daya yang dapat diperbarui serta bisa didaur ulang. 

Pengguna dari gedung hijau bertujuan untuk memberikan dampak positif sebanyak mungkin pada lingkungan. Struktur gedung ini pun termasuk fitur-fitur inovatif, seperti panel surya penghasil energi murni dan efisien sehingga memakai sedikit tenaga dan air.

Apa Itu Komputasi Hijau?

Komputasi hijau merujuk pada studi atau praktik pemakaian komputer atau sumber teknologi informasi dengan cara yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Istilah yang juga disebut dengan "Green IT" ini bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif dari pengoperasian teknologi informasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun