Mohon tunggu...
SoftwareSeni Indonesia
SoftwareSeni Indonesia Mohon Tunggu... Programmer - Software House

A fast-growing Software House company with 100+ clients around the world.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teknologi Informasi sebagai Teknologi Ramah Lingkungan

31 Agustus 2021   08:20 Diperbarui: 31 Agustus 2021   09:11 1480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teknologi Ramah Lingkungan by Macrovector/Freepik

Pemanasan global dan semua kegiatan manusia yang berdampak negatif pada lingkungan membuat masyarakat global menjadi lebih sadar akan lingkungan. 

Peningkatan kesadaran terkait kondisi lingkungan yang buruk saat ini mendorong banyak orang untuk mencari solusi di mana pun, termasuk pada bidang teknologi informasi. Sangat penting untuk menyeimbangkan antara inovasi teknologi yang memajukan standar kehidupan dan aksi sadar lingkungan untuk membangun fondasi hidup makmur.

Nah, penasaran bagaimana teknologi informasi bekerja menyeimbangkan kedua aspek tersebut? Bagaimana perangkat lunak sebagai aset kunci dari teknologi informasi berperan menjadi teknologi ramah lingkungan? Yuk, cek pembahasan berikut untuk mengetahui jawaban selengkapnya!

Sekilas tentang Teknologi Informasi

Teknologi informasi, atau yang juga dikenal dengan sebutan Information Technology (IT) dalam bahasa Inggris, merupakan teknologi yang membantu manusia dalam pembuatan, penyimpanan, pengubahan, penghubungan, serta penyebaran informasi. 

Teknologi informasi bukan cuma berupa komputer, melainkan juga televisi, telepon, kendaraan, peralatan elektronik untuk rumah tangga, dan gawai modern.

Pada awalnya, manusia bertukar informasi menggunakan bahasa. Bahasa membuat seseorang memahami informasi yang disampaikan sehingga bahasa termasuk dalam teknologi. Namun, informasi yang disampaikan melalui ucapan tak bertahan lama karena bisa jadi si penerima akan melupakan atau tidak dapat menyimpannya. Jangkauan suara pun terbilang terbatas.

Ketika teknologi informasi berkembang melalui gambar, jangkauan yang diraih menjadi lebih luas. Gambar dapat dibawa ke berbagai tempat dan dapat disampaikan ke orang lain. Informasi yang diberikan pun akan bertahan lama. Sebagai contoh, gambar-gambar yang ditinggalkan zaman purba masih dicoba untuk dipahami oleh manusia hingga kini.

Setelah itu, muncul penemuan huruf alfabet dan angka yang membuat penyampaian informasi menjadi lebih efisien. Gambar yang menunjukkan suatu kejadian bisa dikombinasikan dengan rangkaian alfabet atau angka. Inilah yang membuat penyampaian informasi berkembang dan lebih jelas dari sebelumnya.

Teknologi informasi mulai melangkah lebih maju dengan adanya teknologi elektronik. Adanya telepon, komputer, televisi, dan radio menjadi kombinasi atau inovasi dari teknologi yang sudah ada. 

Dengan begitu, informasi yang disampaikan dapat menyebar lebih cepat dalam cakupan wilayah yang luas sekaligus bisa disimpan lebih lama. Hanya bermodal teknologi informasi, pengaruh yang dihasilkan menjadi lebih besar dan menggapai beragam bidang di kehidupan manusia.

Pengertian Teknologi Ramah Lingkungan

Pada tahun 2013, dalam buku berjudul "The Upcycle", William McDonough dan Michael Braungart mengatakan bahwa manusia sebenarnya tidak memiliki masalah polusi, tetapi masalah terkait rancangan. 

Jika seandainya manusia menciptakan produk, peralatan, rumah, furniture, pabrik, dan kota dengan lebih cermat sejak awal, mereka tidak perlu memikirkan tentang limbah, kelangkaan, maupun kontaminasi. Rancangan yang baik juga menciptakan kelimpahan, kepuasan, dan penggunaan ulang yang tak terhingga.

Teknologi ramah lingkungan menjadi salah satu solusi untuk mencegah kerusakan bumi. Berbagai metode teknis dan ilmiah baru dicetuskan dan dikembangkan oleh orang-orang yang berbeda. 

Namun, tujuan mereka sama, yaitu untuk memelihara kelestarian lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya alam secara efisien tanpa berhenti memajukan standar kehidupan.

Teknologi ini tidak hanya menciptakan, mengembangkan, dan memajukan pengetahuan yang berpengaruh pada ekosistem global, tetapi juga berefek pada masing-masing individu. 

Pengguna "teknologi hijau" merasakan manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, saat melakukan aktivitas dasar seperti memasak, membersihkan, atau mengatur suhu ruangan. Berkat teknologi yang ramah lingkungan, setiap rumah dapat mengerjakan rutinitas harian sambil tetap melindungi bumi.

Beberapa syarat harus dimiliki oleh teknologi ramah lingkungan. Sebut saja, wajib menghasilkan polusi atau limbah seminimal mungkin, bisa digunakan dalam jangka panjang atau berkelanjutan, dan harus bisa digunakan kembali atau didaur ulang.

Energi merupakan salah satu hal penting dalam perkembangan teknologi hijau. Sumber energi yang dapat diperbarui, antara lain, termasuk sinar matahari, tenaga angin, bahan bakar hayati, dan tenaga hidroelektrik. Semua teknologi hijau tersebut dapat digunakan untuk rumah, bisnis, atau bahkan perangkat elektronik berukuran kecil.

Dalam skala yang lebih besar, gedung hijau juga menjadi bagian penting dari teknologi berkonsep ramah lingkungan. Gedung tersebut menggunakan sumber daya yang dapat diperbarui serta bisa didaur ulang. 

Pengguna dari gedung hijau bertujuan untuk memberikan dampak positif sebanyak mungkin pada lingkungan. Struktur gedung ini pun termasuk fitur-fitur inovatif, seperti panel surya penghasil energi murni dan efisien sehingga memakai sedikit tenaga dan air.

Apa Itu Komputasi Hijau?

Komputasi hijau merujuk pada studi atau praktik pemakaian komputer atau sumber teknologi informasi dengan cara yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Istilah yang juga disebut dengan "Green IT" ini bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif dari pengoperasian teknologi informasi. 

Beberapa langkah yang termasuk komputasi hijau, antara lain, mengurangi penggunaan material berbahaya, memaksimalkan efisiensi energi selama masa pakai produk, serta mendorong biodegradasi produk yang tidak terpakai atau kedaluwarsa.

Konsep komputasi hijau telah muncul sejak tahun 1992, yakni ketika U.S. Environmental Production Agency merilis program Energy Star. Program sukarela tersebut membantu organisasi menyimpan uang dan mengurangi emisi gas rumah kaca. 

Caranya adalah dengan mengidentifikasi produk yang menawarkan efisiensi energi berkualitas. Selain itu, komponen lain dari komputasi hijau, antara lain, perancangan ulang pusat data dan virtualisasi, jaringan hijau, serta komputasi berbasis awan.

Saat ini, semua bisnis bergantung pada teknologi, bahkan bisnis-bisnis kecil sekalipun. Masyarakat terhubung dengan komputer personal, laptop, dan ponsel pintar sepanjang hari. 

Oleh karena siklus perkembangan teknologi berjalan begitu cepat, perangkat-perangkat elektronik menjadi cepat ketinggalan zaman. Lebih tepatnya, perangkat yang sudah usang akan langsung diganti dengan perangkat terbaru.

Jadi, banyak bisnis yang mulai menyadari betapa pentingnya menjaga lingkungan. Secara simpel, semua pebisnis harus tahu bagaimana dampak yang dihasilkan oleh usaha mereka terhadap lingkungan. 

Bisnis ramah lingkungan bisa dicapai dengan cara berinvestasi pada teknologi penghemat energi atau berkonsep komputasi hijau.

Komputasi hijau di bidang bisnis juga harus mampu meminimalkan pengeluaran dan tenaga. Hal ini menjadi tujuan paling krusial. Setiap pengusaha harus memperhitungkan jumlah, cara pemakaian, dan energi yang dibutuhkan oleh perangkat elektronik di tempat bisnis mereka sebagai langkah awal penerapan komputasi hijau. 

Selain itu, mengurangi keperluan kantor, meminimalkan limbah, dan meningkatkan produktivitas tempat kerja juga harus dilakukan demi melestarikan lingkungan.

Mengapa Teknologi Informasi Termasuk Teknologi Ramah Lingkungan?

Ketika diberitakan bahwa lingkungan bukanlah sumber daya yang dapat diperbarui, banyak orang mulai menyadari bahwa mereka harus membuat sesuatu untuk melindungi lingkungan. 

Tak hanya itu, perkembangan teknologi informasi juga perlu menjaga agar lingkungan tetap aman dan bersih. Saat komputer dijadikan salah satu barang yang dapat didaur ulang, sangat sulit untuk memprosesnya dan cenderung memakan banyak tempat.

Permasalahan lainnya adalah jumlah limbah elektronik yang meningkat signifikan selama dekade ini. Banyak dampak negatif yang muncul dalam lingkungan, terutama yang berpengaruh pada manusia. Penumpukan limbah elektronik yang terlalu cepat termasuk dalam 70 persen dari limbah berbahaya. Substansi beracun, seperti limbah berat dan plastik tahan api, sekarang masuk ke air tanah dan bioakumulasi.

Itulah beberapa alasan yang mengharuskan teknologi informasi menjadi teknologi ramah lingkungan. Komputasi hijau bermanfaat meminimalkan bahan baku yang berbahaya bagi kesehatan pengguna dengan menggunakan komponen yang tidak beracun. Teknologi informasi ramah lingkungan juga mengedepankan pemakaian kembali atau daur ulang produk sehingga mengurangi limbah elektronik.

Tak hanya itu, teknologi hijau berarti meminimalkan konsumsi energi yang bertujuan mengurangi pemakaian emisi gas dan bahan bakar fosil. Dari segi biaya, teknologi informasi ramah lingkungan cenderung hemat karena menggunakan sedikit energi. Kemudian, teknologi hijau  membantu pemeliharaan dan pemanfaatan sumber daya alam secara efektif.

Selain bermanfaat untuk lingkungan, Green IT juga menginspirasi orang-orang dalam gerakan mengurangi, memakai kembali, dan mendaur ulang. Apabila komputasi hijau digencarkan ke publik, perlindungan terhadap lingkungan akan semakin efektif dan efisien. Belum lagi, individu atau organisasi yang mengimplementasikan Green IT akan memperoleh kesan yang baik di mata khalayak.

Contoh Penggunaan Teknologi Informasi sebagai Teknologi Ramah Lingkungan

Berikut adalah beberapa contoh penerapan teknologi informasi sebagai teknologi yang ramah lingkungan:

Media Penyimpanan Awan

Saat ini, menyimpan data-data penting tidak harus dalam bentuk fisik. Setiap orang bisa menyimpan data mereka dimanapun dan kapanpun dengan jaringan internet berkat adanya media penyimpanan awan, atau yang biasa disebut cloud storage. Media penyimpanan awan merupakan terobosan anyar yang menjadi bagian penting dari revolusi industri 4.0.

Ada banyak manfaat yang diperoleh dari penggunaan media penyimpanan awan. Misalnya, Anda tak perlu mencemaskan kehilangan data, kerusakan, atau serangan virus ketika menyimpan berkas dengan cakram keras (hard disk drive). 

Berbeda dengan cakram keras yang harus dibawa ketika Anda membutuhkan berkas di dalamnya, penyimpanan awan cenderung praktis. Pencadangan data dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, asalkan perangkat yang dipakai tersambung dengan internet.

Terlebih, adanya fitur autosinkronisasi membuat pencadangan data lebih efisien. Anda hanya perlu menyiapkan folder pada komputer, lalu menghubungkannya dengan aplikasi penyimpanan awan. 

Terdapat beragam aplikasi penyimpanan awan yang bisa dipakai dan disesuaikan dengan selera. Masing-masing aplikasi dibuat oleh perusahaan yang berbeda sehingga perlu diuji coba terlebih dahulu hingga menemukan yang paling pas.

Kemudian, ada pula keunggulan cloud storage dari sisi berbagi. Apabila Anda ingin membagikan sejumlah berkas kepada orang lain, orang tersebut tidak harus buru-buru mengunduhnya. 

Cukup kirimkan tautan menuju folder penyimpanan awan milik Anda dan orang tersebut sudah bisa mengakses berkas-berkas yang dibagikan. Jadi, tidak perlu repot-repot mencetak banyak berkas yang justru menjadi bentuk pemborosan sumber daya.

Virtualisasi

Istilah ini merujuk pada proses pembuatan suatu hal dengan memanfaatkan perangkat lunak untuk merepresentasikan sesuatu, misalnya, server, media penyimpanan, sistem operasi jaringan virtual, atau aplikasi. Virtualisasi juga bisa dikatakan sebagai teknik penyembunyian karakteristik fisik dari suatu sumber daya komputer. Istilah ini telah dipakai secara luas mulai era '60-an.

Virtualisasi memberikan banyak manfaat bagi kehidupan. Mulai dari meminimalkan biaya operasional, menyederhanakan pengurusan pusat data, mempercepat standarisasi aplikasi, hingga mengurangi penghentian pemakaian sumber daya. 

Tak hanya itu, virtualisasi juga meningkatkan fleksibilitas, produktivitas, kelincahan, efisiensi, serta skalabilitas. Berkat sistem ini, mobilitas beban kerja, automasi operasional, maupun ketersediaan dan kinerja aplikasi mengalami kemajuan.

Ada beberapa tipe virtualisasi, yaitu desktop, jaringan, dan server. Virtualisasi desktop bermanfaat supaya suatu entitas dapat merespons keperluan darurat atau perubahan lingkungan kerja secara lebih cepat. Tipe ini ditujukan untuk bisnis cabang, pegawai luar negeri, dan pekerja yang memakai gawai berjenis tablet.

Berikutnya, terdapat virtualisasi jaringan yang menghasilkan ulang jaringan fisik serta membuat aplikasi dapat berjalan dengan baik pada jaringan virtual, seperti halnya pada jaringan fisik. Beberapa contoh virtualisasi jaringan, antara lain, tembok api (firewall), pengalih jaringan (switch), porta logika (logical port), VPN atau jaringan pribadi virtual, dan load balance.

Kemudian, ada juga virtualisasi server yang membuat sejumlah sistem operasi bisa berjalan pada satu server fisik. Tipe virtualisasi ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembagian beban kerja, mengurangi biaya operasional, menghilangkan kompleksitas server, menambah ketersediaan server, meningkatkan kinerja aplikasi, dan efisiensi teknologi informasi.

Sumber Daya yang Dapat Diperbarui

Informasi teknologi sebagai teknologi ramah lingkungan ditunjukkan oleh sumber daya yang dapat diperbarui. Contoh yang paling tepat untuk poin ini adalah sistem pembangkit yang menggunakan tenaga alam, seperti sinar matahari, angin, hujan, gelombang laut, dan geotermal. Semua sumber daya alam tersebut tersedia gratis, meningkatkan kualitas lingkungan, dan mengurangi efek polusi.

Sistem pembangkit tenaga matahari dijalankan dengan cara menyerap cahaya mentari dan memproduksi tenaga untuk kebutuhan individu maupun publik. Teknologi ini mengalami perkembangan yang pesat di wilayah-wilayah seperti Kanada, Spanyol, dan California. 

Ketika membicarakan tentang komputasi hijau, sistem pembangkit tenaga matahari menjadi contoh terbaik. Itu karena teknologi ini mampu mengubah tenaga listrik menjadi energi dengan mudah.

Selanjutnya, ada sistem pembangkit bertenaga angin. Teknologi ini memanfaatkan alat berupa turbin yang tidak memberikan efek buruk pada lingkungan. 

Selain itu, sistem pembangkit listrik tenaga angin juga mengurangi kadar karbon dioksida dalam udara. Perlu diingat bahwa Anda memerlukan biaya besar untuk membuat teknologi satu ini. Namun, dampak yang diberikan sangat menguntungkan sehingga tidak ada salahnya menginvestasikan modal untuk sistem pembangkit tenaga angin.

Adapun pembangkit tenaga geotermal yang termasuk teknologi eksklusif. Sistem pembangkit ini bahkan membutuhkan modal yang jauh lebih besar ketimbang pembangkit tenaga angin. Listrik yang ditenagai geotermal dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari, termasuk untuk menghangatkan dan mendinginkan ruangan.

Kendaraan Listrik

Kendaraan konvensional menggunakan bahan bakar yang berasal dari minyak. Hasilnya, emisi karbon dioksida dikeluarkan ke udara sehingga menimbulkan polusi. Polusi akibat gas berbahaya akan mempercepat kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, menggunakan mobil listrik adalah solusi eco-friendly. Kendaraan listrik juga cenderung bersuara halus dan tak bising sehingga nyaman dipakai sehari-hari.

Berbagai teknologi cerdas dan canggih disematkan pada kendaraan listrik. Misalnya, ITS (Intelligent Transport System) yang memungkinkan kendaraan melakukan pengereman otomatis jika mengindikasi risiko tabrakan. Kendaraan akan segera berhenti sebelum menabrak sehingga keamanan terjamin.

Daur Ulang Produk Elektronik

Ketika membeli sebuah laptop atau komputer desktop, cek apakah perusahaan yang memproduksinya akan menerima komputer lama Anda untuk didaur ulang. Perusahaan seperti ini akan memudahkan konsumen mengembalikan perangkat yang sudah berakhir masa pakainya. Apabila bukan perusahaan yang dimaksud, carilah informasi di internet mengenai perusahaan yang memiliki layanan daur ulang perangkat lama.

Gedung Hijau

Contoh selanjutnya adalah pembangunan gedung hijau. Sebagian orang bisa jadi berpendapat bahwa gedung ini hanyalah bangunan yang tidak punya dampak buruk pada lingkungan seperti gedung-gedung umum lainnya. Ada juga yang beropini bahwa gedung hijau merupakan gedung berwarna hijau atau gedung yang dikelilingi lingkungan penuh hijau-hijauan.

Namun, pendapat-pendapat tersebut masih belum tepat. Gedung hijau yang ideal adalah proyek bangunan yang mampu menjaga kelestarian lingkungan di sekitar areanya sekaligus masih mempertahankan tujuan awal pembangunan. Sebagai contoh, Anda ingin membangun kantor untuk bisnis jasa. 

Kantor tersebut tentunya membutuhkan sumber energi agar bisa berjalan sebagaimana mestinya, bukan? Bukan sekadar memperhitungkan peralatan dan sumber daya, Anda harus cermat dalam menghemat sumber energi agar tidak merusak ekosistem.

Konstruksi dan operasi dari gedung hijau harus "sehat" untuk lingkungan. Selain itu, konsep gedung ini juga tidak boleh mencemari tanah, air, sumber daya, ataupun energi di dalam dan di luar bangunannya. 

Environmental Protection Agency (EPA) mengungkapkan bahwa gedung hijau adalah praktik pembuatan struktur dan pemakaian proses yang bertanggung jawab pada lingkungan. Gedung hijau pun harus memiliki efisiensi sumber daya dalam rancangan, operasi, perbaikan, renovasi, dan rekonstruksinya. 

Perdagangan Elektronik (E-Commerce)

Siapa yang tidak kenal dengan istilah yang satu ini? Beberapa tahun belakangan, kegiatan jual beli melalui daring berkembang semakin pesat. Toko daring (online shop), pembayaran elektronik, dan ekspedisi pengiriman barang merupakan beberapa hal yang berkaitan erat dengan e-commerce. 

Nah, perdagangan elektronik bermanfaat untuk menghemat waktu, memudahkan jual beli antar wilayah, meningkatkan kesadaran merek, hingga mempercepat proses pembayaran.

Ada sejumlah contoh yang menunjukkan bahwa perdagangan elektronik menjadi bagian dari teknologi ramah lingkungan. Misalnya, di masa lalu, penjual setidaknya harus membuka toko fisik untuk menjual barang atau jasa dagangannya. 

Namun, berkat kehadiran perdagangan elektronik, kini orang-orang bisa memulai bisnis tanpa memiliki toko fisik. Konsumen pun yang dahulu harus berkeliling toko fisik untuk berbelanja, kini tinggal memilih-milih produk melalui smartphone di rumah mereka masing-masing.

Tentunya, beberapa bisnis dapat melakukan penjualan mereka melalui platform marketplace yang telah tersedia seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Blibli, JD.id dan yang lainnya. Namun, jika Anda ingin meningkatkan bisnis Anda dan juga lebih dekat dengan para pembeli, serta branding bisnis Anda, Anda dapat membuat website e-commerce milik Anda sendiri. 

Jika Anda belum memiliki tim IT secara mandiri, Anda bisa menggunakan jasa dari software house untuk membuat e-commerce sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun