Mohon tunggu...
Somya Cantika Suri
Somya Cantika Suri Mohon Tunggu... -

Penyuka buku, musik, dan ketenangan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sa Pu Cita-Cita (Saya Punya Cita-Cita)

13 Oktober 2015   15:12 Diperbarui: 13 Oktober 2015   15:18 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Detik-detik menuju pelantikan calon mahasiswa sesuai fakultas. Yoel, bersama ratusan mahasiswa baru dari berbagai Indonesia berdiri di ruangan yang sangat besar dengan kursi yang bertingkat-tingkat di masing-masing sisi tembok. Mereka berbaris sesuai jurusan masing-masing. Ruangan itu penuh dengan senyum yang merekah. Yoel memakai baju paling bagus yang ia miliki, kemeja krem milik ayahnya, celana bahan hitam dan sepatu hitam yang solnya sudah dua kali dijahit.  Kali ini ia mencukur habis rambutnya yang kemarin sudah mulai memanjang keriting. Ia berkali-kali mencuci wajahnya. Pak Soko pun menyemprotkan sisa minyak wangi miliknya ke kemeja Yoel tadi pagi. “Ah….tampan sekali Saya ini.”

“Selanjutnya….Wangunsong Martius. Silahkan maju kedepan…..”

Suara itu bergema di seluruh penjuru ruangan. Gilirannya semakin dekat. Semua orang bertepuk tangan menyambut teman satu  fakultasnya itu. Dekan fakultas menyerahkan almamater Universitas Cendrawasih, kemudian bersalaman.

“Selanjutnya….…..”

MC berhenti berbicara karena seorang wanita berlari kearahnya dan berbisik sesuatu. MC mengangguk lalu tersenyum. “Baiklah, saudara-saudara sekalian. Nampaknya ada sedikit perubahan acara. Akan ada seseorang yang berpengaruh di Universitas Cendrawasih yang sejenak akan mengisi. Kepada Bapak Pembantu Rektor 1, saya persilahkan.” ucap MC.  Sejenak ruangan itu berisik, penasaran apa yang telah terjadi. Namun begitu kagetnya Yoel, ketika Pak Viktor naik ke atas panggung. Kini beliau memakai pakaian resmi yang begitu rapi, dengan almamater UNCEN, tidak seperti yang dikenalnya di museum, selalu berkaos lusuh.

“Selamat Pagi calon Mahasiswa Universitas Cendrawasih. Izinkan saya untuk memperkenalkan seorang mahasiswa yang begitu luar biasa. Dia datang dari sebuah desa yang jauh, dan untuk kesini dia menabung, bertahun-tahun ia berjalan puluhan kilometer sambil memikul sayur-sayuran dan buah-buahan. Tekadnya patut kita hargai, semangatnya patut kita tiru. Sesuai keputusan, ia akan mendapat beasiswa penuh sampai sarjana. Mari kita sambut, Yoel Damianus!” ucap Pak Viktor sambil bertepuk tangan. Yoel yang sedari tadi tercengang, didorong-dorong oleh teman-teman satu jurusannya. Dan kini ia melangkah naik ke atas panggung, lalu menyalami Pak Viktor. “Dan satu lagi. Kali ini bukan saya yang akan memasangkan almamater untukmu, Yoel. Seseorang, masuklah.” ucap Pak Viktor. Mama Elsa secara mengejutkan keluar dari balik panggung sambil menggandeng Noel. Yoel pun segera berlari memeluk mamanya dan Noel. Tepuk tangan riuh memenuhi segala penjuru ruangan, tak henti-hentinya. Kemudian, Pak Viktor memberi sebuah jaket almamater kepada Mama Elsa. “Lihat apa yang ada ditangan Mama, anakku. Pakailah ini, hasil kerja keras ko rang.” ucap Mama Elsa yang terdengar lewat microphone. Sekali lagi tepuk tangan riuh memenuhi ruangan, bahkan sebagian calon mahasiswi menangis. Yoel pun memeluk erat Mamanya dan Noel…

***

Tumbuh, tumbuhlah anakku….Raihlah cita-citamu…

Jangan pernah engkau ragu,sayang….

Doaku selalu bersamamu…membuat aman dihidupmu,selamanya……

Yoel menyanyikan pelan lagu berjudul Anakku yang dipopulerkan oleh Vina Panduwinata. Kini Rachel sudah terlelap dalam belaiannya. Seseorang membuka pintu dan tersenyum, lalu mematikan lampu. Yoel menyelimuti putri cantiknya dan menghampiri sosok di ambang pintu itu. “Kukira kau sudah tidur Greta.” ucap Yoel lalu mengecup lembut kening istri terkasihnya itu. Saat menuju ruang kerja, langkahnya terhenti di depan sebuah foto dalam bingkai, Yoel menatap dirinya memakai toga.  “Papa, Mama, bahagiakah disurga?”

Jakarta, ditulis dalam keheningan malam. 

Somya Cantika Suri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun