mencumbu gelap yang tak lekas temerang
sesekali tubuhku merekat pada angin yang lembut berhembus
mengembara.
Â
surau ini mirip pesanggrahan para wali
sawah membentang di sisi kanan
cendana berbaris di sisi kiri
petuahmu ditangkap angin yang sempat singgah
kepul asap tembakau merubung ruang
memenuh kursi-kursi kosong
tempat kami melipat kaki.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!