Mohon tunggu...
shofiya lutfiani
shofiya lutfiani Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA FAKULAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM UIN WALISONGO SEMARANG

HOBI SAYA MENDENGARKAN LAGU K-POP DAN MENONTON DRAMA KOREA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya K-Pop Dalam Tantangan Dakwah di Era Modern

30 Mei 2024   15:39 Diperbarui: 30 Mei 2024   15:54 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gamhttps://ntbsatu.com/2022/02/18/k-pop-mewabah-di-mataram-budaya-populer-negatif.html#google_vignettebar

Sebagai remaja muslim tidak boleh menyerap budaya popular secara mentah-mentah, perlu tinjau dari agama, apakah itu boleh atau haram. Jalaluddin (2004) menjelaskan semakin kuat tradisi keagamaan dalam suatu masyarakat akan makin terlihat peran akan makin dominan pengaruhnya terhadap kebudayaan. Sebaliknya, makin sekular suatu masyarakat maka pengaruh tradisi keagamaan dalam kehidupan masyarakat akan kian memudar. Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa remaja yang menjalankan keagamaan tanpa perasaan dan penghayatan cenderung tidak akan bersikap fanatik terhadap K-Pop. Hal ini menunjukan semakin rendah kematangan beragama semakin tinggi sikap fanatik terhadap KPop, semakin semakin tinggi kematangan beragama semakin rendah sikap fanatik terhadap  KPop. Adapun strategi dakwah untuk generasi muda dakwah yang menyukai dengan budaya k-pop.

Strategi dakwah yang Dapat Dilakukan

1. Pemanfaatan Teknologi Informasi.

Dalam menyebarkan pesan dakwah pada era sekarang ini maka memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dapat dilakukan agar pesan dakwah tersampaikan secara luas dan lebih efisien efisien detik hal ini juga termasuk penggunaan media sosial, aplikasi, platform online Untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas. 

2. Konten Dakwah yang menarik dan relevan.

Dalam membawakan suatu pesan dakwah perlu juga dikembangkan agar suatu pesan dakwah tidak hanya informatif tetapi juga menarik dan dapat menyesuaikan dengan selera anak-anak remaja tetapi tidak dengan menghilangkan esensi islam didalamnya agar dapat dipahami dengan mudah. Jika pembawaan dakwah itu menarik dan sesuai selera maka mereka akan semangat untuk mendengarkan dengan lebih seksama.

3. Pembinaan literasi Digital.

 Tidak hanya memberikan suatu pesan dakwah tetapi juga memberikan edukasi dan pelatihan literasi digital kepada anak-anak remaja, khususnya untuk membantu mereka yang mengidentifikasi dan menolak konten negatif atau provokatif dari internet.

Kesimpulan

Dengan penjelasan berikut, dapat disimpulkan bahwa budaya K-Pop memang menghadirkan berbagai tantangan bagi dakwah di era modern. Namun, dengan strategi dan pendekatan yang tepat, para pendakwah dapat tetap menyampaikan pesan Islam dengan efektif dan relevan kepada para penggemar K-Pop. Hal ini membutuhkan komitmen dan kerja keras dari para pendakwah untuk terus belajar dan berinovasi dalam menyampaikan dakwah di era yang terus berubah.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun