Mohon tunggu...
Sofia Lestari
Sofia Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia

Pencinta Sastra

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Menguak Rahasia Peran Lingkungan dalam Pembentukan Identitas dan Kesejahteraan Psikologis

2 Juni 2024   13:04 Diperbarui: 2 Juni 2024   13:16 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2)Selalu Berprasangka Negatif pada Anak
Misalnya, ketika anak akan mencoba kegiatan baru,orang tua langsung meragukan kemampuannya. “Masa
Sih kamu bisa?”.

3)Banyak Melarang Anak
Melarang anak untuk melakukan kegiatan
Karena terlalu khawatir.

4)Bereaksi Berlebihan Ketika Anak Salah
Reaksi marah atau panik yang membuat
Anak jadi takut mencoba lagi.

5)Memaksa Anak Melakukan Sesuatu di Luar Kemampuannya Misalnya anak usia 5 tahun dipaksa Untuk dapat duduk dan belajar Selama 2 jam.

6)Tidak Memberikan Anak Peranan
Dan Tanggung Jawab di Rumah Anak selalu dibantu untuk melakukan Pekerjaan rumah karena orang tua tidak Yakin akan kemampuannya.

7)Hubungan Orang Tua dan Anak
 yang Kurang Menyenangkan Misalnya jarang ngobrol dan Bermain bersama anak.

Pengaruh lingkungan pertemanan terhadap kepercayaan diri seseorang juga memiliki implikasi yang kompleks dan mendalam dalam pembentukan identitas dan kesejahteraan psikologis individu. Lingkungan pertemanan yang positif, yang terdiri dari teman-teman yang mendukung, memahami, dan memperkuat kepercayaan diri individu, dapat menjadi landasan penting bagi perkembangan pribadi yang sehat. Dalam lingkungan tersebut, individu merasa didukung, diterima, dan dihargai, yang pada gilirannya meningkatkan rasa harga diri dan keyakinan akan kemampuannya untuk mengatasi tantangan.

Temuan dalam psikologi menunjukkan bahwa individu cenderung menyerap energi dan sikap dari lingkungan sosial mereka. Oleh karena itu, ketika seseorang dikelilingi oleh teman-teman yang optimis, penuh semangat, dan percaya diri, hal ini cenderung mempengaruhi persepsi diri mereka secara positif. Mereka mungkin merasa lebih mampu menghadapi rintangan dan meraih tujuan mereka.

Di sisi lain, lingkungan pertemanan yang negatif, yang dipenuhi dengan kritik, tekanan sosial, atau bahkan perilaku toksik, dapat menghambat perkembangan kepercayaan diri seseorang. Ketika individu dikelilingi oleh teman-teman yang meremehkan, mengejek, atau membanding-bandingkan mereka dengan orang lain, hal ini dapat merusak citra diri dan memicu keraguan diri.

Selain itu, pola interaksi dalam lingkungan pertemanan juga dapat memengaruhi cara individu memandang diri mereka sendiri. Misalnya, jika seseorang seringkali diposisikan sebagai pemimpin atau kontributor berharga dalam lingkungan pertemanan mereka, hal ini dapat memperkuat rasa kompetensi dan otoritas pribadi. Sebaliknya, jika seseorang sering diabaikan atau diremehkan dalam interaksi sosial, hal ini dapat mengurangi kepercayaan diri mereka.

Penting untuk diingat bahwa pengaruh lingkungan pertemanan tidak selalu bersifat langsung atau seketika. Perkembangan kepercayaan diri adalah proses yang berkelanjutan dan kompleks, dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pengalaman individu, kondisi sosial, dan faktor genetik. Namun demikian, lingkungan pertemanan yang positif dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam memperkuat kepercayaan diri seseorang dan membentuk landasan yang kokoh bagi kesejahteraan psikologis mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun