Tahun pertama Sekdes diangkat Darmin kemudian pada tahun kedua digantikan oleh Agus Muryanto. Pada tahun 2000 hingga 2004 masa pemerintahan dijalankan oleh Agus Muryanto. Setelah itu pada 2004 hingga 2006 ditunjuk PJS Kades yaitu Sumadi.
Lalu pada 2007 pergantian kepala desa Pasir Luhur pun terjadi. Saat itu terdapat empat calon kandidat kepala desa yaitu Nikmal Siregar, Wawan Iswanto, Ahmad Syafrizal dan Almawansyah. Keberpihakan dan keberuntungan pada Wawan Iswanto. Sehingga terpilihlah Wawan Iswanto sebagai Kades Pasir Luhur. Masa kepemimpinan lima tahun ditambah dengan petugas bebes satu tahun.
Tahun 2013 lalu, kembali diadakan pemilihan kepala desa Pasir Luhur. Calon kandidat Kades yaitu Edi Susanto, Pujianto, Soleman dan Wawan Iswanto. Saat itu terpilih dengan suara terbanyak diraih oleh Soleman sebagai Kades Pasir Luhur. Lima tahun berlalu dan pada pemilihan berikutnya, Soleman kembali menjabat kades Pasir Luhur. Hingga kini pembangunan desa pun terus digalakkan olehnya.
Infrastruktur jalan dan program rumah layak huni serta Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang digulirkan pemerintah pusat untuk kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Selain itu, sudah ada aspal sepanjang 1 KM di desa ku. Bangga dong. Apalagi hampir setiap jalur yang ada di ladang telah diseminisasi. Bahkan, telah memiliki gor untuk aktivitas olahraga.
ISI
Pergantian kepala desa Pasir Luhur Rolikin, Hasim Siswanto, Sukarjo, Sumadi, Wawan Iswanto dan Soleman. Menilik dari hal tersebut, dengan demikian perlulah diamati mengenai transpransi dana dan pembangunan desa.
Saat kepemimpinan Kades Soleman, sempat mengalami pergantian Sekretaris Desa (Sekdes). Sekdes pertama adalah Agus Muryanto yang kala itu PNS. Lalu di Plt kepada Widayat selama tiga bulan. Hingga akhirnya Santo, S.Pdi menjadi Sekdes hingga sekarang.
Jika dikawal sejak kepemimpinan Soleman, Pasir Luhur mulai berkembang baik dari segi infrastruktur dan sarana prasarana. Kepemimpinanny benar-benar janji terhadap listrik. Sehingga pada awal 2015 PLN hidup.
Pasir Luhur pernah mengalami pergantian listrik yang teramat sering, mulai dari listrik disel yang hanya hidup sore hingga malam, sore sampai pagi, PLTD yang tidak jelas, perpecahan PLTD dan lainnya. Hingga akhirnya PLN.
Pembangunan gedung sekolah pun mulai berangsur bekembang, khusunya gedung sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK) dan PDTA atau MDA sudah mempunyai gedung sendiri. Sebelumnya PAUD di rumah pemerintah, TK di gedung SD yang lama dan PDTA di masjid. Kini ke semua gedung tersebut saling berdekatan dengan masjid.
Begitu juga gedung posyandu sudah berdiri sendiri berdekatan dengan kantor kepala desa. Sebelumnya gedung posyandu memakai gedung Balai Desa. Kini gedung Balai Desa digunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan kepentingan masyarakat.