Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Senja Binar Jingga di Mata Cahaya

17 Januari 2025   09:17 Diperbarui: 17 Januari 2025   09:17 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari senin di pantai/dok.pri.

*"Sebuah nama yang membawa pulang hatiku ke dalam pelukan waktu,"* bisik Cahaya.

Setiap percakapan dalam mimpi itu bersenandung rima, seperti simfoni rahasia antara dua jiwa yang belum pernah bertemu.

***

Dini hari saat embun baru bernafas, Cahaya terbangun dengan dada bergemuruh. Ada desakan yang meluap-luap, menggelegak seperti air mendidih. Ia harus bertemu Senja. Tidak peduli caranya.

***

*Jejak Menuju Senja*

Cuti dua hari dia ambil tanpa banyak pertimbangan. Pesan WhatsApp kepada produser acara kuis tak kunjung berbalas. Namun usaha tak mengenal batas; Cahaya menelusuri jalan informasi hingga menemukan nama kakak Senja.

Dari kakaknya, ia mendapat secercah petunjuk---Senja tinggal di sekitar kota Malang, di rumah orangtuanya.

Kereta malam membawanya ke timur, menuju kota yang menyimpan segala yang dirindukan hatinya.

Sesampainya di sana, angin sejuk menyambut saat ia tiba di Batu. Sebuah pertemuan yang diimpikan pun terwujud di sebuah taman rumah tradisonal yang besar dengan pemandangan gunung yang menjulang biru.

Namun kenyataan sering kali lebih rumit daripada mimpi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun