Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Luka Sarita, Pilihan Berdamai dari Lingkaran Toxicn

2 Januari 2025   00:42 Diperbarui: 2 Januari 2025   02:38 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesadaran tentang kesehatan jiwa belum muncul dan tumbuh di masyarakat kita. Hal ini bisa memicu terjadinya wabah psykis. Sesuatu yang kontra produktif, terhadap upaya menuju Indonesia Emas 2045.

Saran

Berikut beberapa  langkah mudah untuk mengatasi ketidaknyamanan dari orang yang toxic:

1. Jaga Jarak:
Ketika suatu hubungan mulai merugikan mental Anda, pertimbangkan untuk menjauh. Ini bukan bentuk kelemahan, melainkan cara melindungi diri.

2. Kendalikan Emosi: Jangan terpancing provokasi. Fokus pada tujuan utama Anda tanpa membalas dengan emosi.

3. Lingkungan Positif: Cari dukungan dari orang-orang yang membawa pengaruh baik dalam hidup Anda.

4. Empati Bijak:
Jika memungkinkan, bantu orang toxic dengan cara yang sesuai, tetapi prioritaskan kesehatan mental Anda sendiri.

Allah berfirman dalam Surat Al-Kahfi ayat 28:
"Dan bersabarlah kamu bersama orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaan (yang seperti) itu melewati batas."

Rasulullah SAW juga bersabda:
"Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Maka, hendaklah salah seorang di antara kalian melihat siapa yang menjadi teman dekatnya".

5. Banyak Teman itu Dianjurkan:
Kenal dengan banyak orang itu baik, tetapi sebaik-baiknya pergaulan adalah intens bergaul dengan tan yang meningkatkan ketakwaan dan prilaku baik kita.

Dengan orang yang berprilaku buruk, cukup sekedar kenal saja. Tak baik dibersamai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun