Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Luka Sarita, Pilihan Berdamai dari Lingkaran Toxicn

2 Januari 2025   00:42 Diperbarui: 2 Januari 2025   02:38 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Renungan itu, Sarita, adalah pengingat yang kuat. Jangan terlalu banyak menjelaskan dirimu kepada orang lain.

Yang menyukaimu tak butuh penjelasan, dan yang membencimu tak akan percaya.

Fokuslah pada hal-hal baik. Balaslah keburukan dengan kebaikan. Dan yang paling penting, sibukkan dirimu dalam kebaikan hingga keburukan lelah mengejarmu."

Sarita terdiam sejenak, membiarkan kata-kata itu meresap. Kemudian, ia menghapus air matanya, merasa sedikit lebih kuat dari sebelumnya.

"Maya, aku rasa... aku tahu apa yang harus kulakukan."

Maya tersenyum. "Apa itu, Sarita?"

"Aku akan keluar dari grup itu. Bukan karena aku kalah, tapi karena aku memilih untuk menjaga kedamaian diriku."

Pagi itu, Sarita meninggalkan coffeeshop dengan langkah yang lebih ringan. Ia tahu, meninggalkan hal-hal yang toxic bukan berarti menyerah. Itu adalah bentuk keberanian untuk melindungi dirinya sendiri.

***

*Kesimpulan*

Toxicitas dalam hubungan sosial, baik secara langsung maupun melalui media seperti grup WhatsApp, dapat menjadi sumber stres yang serius. Menghadapi perilaku semacam ini memerlukan kebijaksanaan dan kekuatan mental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun