Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

SOSBUD | Titik Henti (Cut-Off): Mengapa Penting Bagi Kehidupan Manusia

26 Desember 2024   22:16 Diperbarui: 26 Desember 2024   22:16 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Canda Cucunda. Dok.pri

SOSBUD  |  Titik Henti (Cut-Off): Mengapa Penting bagi Kehidupan Manusia?


DikToko
(Soetiyastoko)

Dalam perjalanan hidup, manusia sering kali menghadapi rutinitas tanpa jeda, tantangan yang tiada henti, dan tanggung jawab yang terus bertambah. Penuh tekanan.

Namun, seperti mesin yang membutuhkan pemeliharaan, manusia juga memerlukan titik henti atau cut-off point untuk menjaga keseimbangan fisik, mental, dan emosional.

Artikel ini akan membahas mengapa manusia memerlukan titik henti, untuk apa saja titik henti digunakan, serta bagaimana melakukannya dengan efektif.

***

Mengapa Manusia Memerlukan Titik Henti?

1. Menghindari _Burnout_

Kata Inggris "burnout" adalah kelelahan mental, emosional, atau fisik yang disebabkan oleh stres atau frustrasi yang berkepanjangan.

Dalam psikologi, burnout diartikan sebagai kondisi stres berat yang disebabkan oleh pekerjaan.

Burnout dapat ditandai dengan:

Kelelahan fisik, seperti selalu merasa kekurangan energi dan lelah sepanjang waktu

Perasaan kegagalan dan kelesuan

Sikap negatif terhadap diri sendiri maupun orang lain

Penurunan motivasi dan kinerja

Burnout dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk bekerja secara efektif dan menjaga hubungan dengan orang-orang di sekitarnya. Burnout jangka panjang juga dapat menyebabkan efek mental dan fisik, seperti depresi, insomnia, atau penyakit lainnya.

Burnout juga dapat terjadi pada pelajar, yang disebut dengan istilah academic burnout. Academic burnout menyebabkan pelajar kehilangan semangat untuk belajar dan berprestasi.

Dalam dunia yang serba cepat, kelelahan fisik dan mental sering terjadi jika kita terus-menerus beraktivitas, bergerak dan berpikir tanpa berhenti.

Titik henti memungkinkan kita untuk mengisi ulang energi, menghindari kelelahan berkepanjangan, dan menjaga produktivitas dan kewarasan jiwa.

2. Meningkatkan Kesehatan Mental

Rehat memberi ruang untuk menenangkan pikiran. Penundaan aktivitas sementara ini bisa membantu mengurangi stres dan kecemasan yang disebabkan oleh tekanan pekerjaan atau masalah pribadi.

3. Memberikan Perspektif Baru

Ketika terus-menerus bergerak, manusia cenderung kehilangan kemampuan untuk melihat gambaran besar. Titik henti memberikan kesempatan untuk melihat perjalanan dari sudut pandang yang berbeda.

4. Meningkatkan Keputusan yang Bijaksana

Dengan berhenti sejenak, seseorang dapat mengevaluasi pilihan, mempertimbangkan langkah selanjutnya, dan membuat keputusan yang lebih matang.

***

Untuk Apa Saja Titik Henti Diperlukan?

1. Rehat

Tubuh dan pikiran membutuhkan waktu istirahat. Tidur, meditasi, atau sekadar menikmati waktu santai adalah bentuk rehat yang penting.

2. Evaluasi Diri

Titik henti adalah momen untuk menilai sejauh mana kita telah melangkah. Apakah tujuan awal sudah tercapai? Apa yang perlu diperbaiki?

3. Perencanaan Ulang

Kadang-kadang, strategi yang telah diterapkan tidak memberikan hasil yang diinginkan. Rehat memberi kesempatan untuk membuat perencanaan ulang yang lebih efektif.

4. Menikmati Hidup

Hidup bukan hanya tentang bekerja atau mengejar target. Titik henti juga dapat digunakan untuk menikmati momen bersama keluarga, teman, atau mengeksplorasi hobi pribadi.

***

Bagaimana Melakukannya dengan Efektif?

1. Jadwalkan Rehat

Jangan menunggu hingga tubuh dan pikiran memaksa Anda berhenti.
Jadwalkan waktu khusus untuk beristirahat, baik secara harian, mingguan, maupun bulanan.

2. Berhenti Total dari Aktivitas

Selama titik henti, jauhi hal-hal yang memicu stres seperti pekerjaan atau masalah besar. Fokuslah pada aktivitas yang menenangkan.

3. Lakukan Evaluasi Diri

Gunakan momen ini untuk merefleksikan diri: apa yang telah dilakukan dengan baik, apa yang perlu diperbaiki, dan apa yang ingin dicapai ke depan.

4. Praktikkan Mindfulness

Hidup di masa kini adalah salah satu cara terbaik untuk menikmati titik henti. Mindfulness, adalah kesadaran yang penuh atas kondisi yang ada. Fokus pada momen sekarang, baik melalui meditasi, membaca buku, atau sekadar menikmati alam sekitar.

5. Batasi Distraksi

Agar titik henti lebih efektif, hindari penggunaan gawai atau media sosial yang berlebihan. Tujukan perhatian pada aktivitas yang benar-benar bermanfaat untuk diri Anda.

Pastikan: perhatian tidak teralihkan ke aktivitas atau hal lain -yang terkesan mengasyikan- tetapi tak  berguna.

***

Kesimpulan

Titik henti bukan tanda kelemahan atau kemunduran, melainkan langkah bijaksana untuk menjaga keseimbangan hidup.

Rehat, evaluasi, dan perencanaan ulang adalah elemen penting dalam titik henti yang membantu manusia untuk terus maju dengan energi baru dan arah yang lebih jelas.

Saran

Luangkan waktu untuk berhenti sejenak, karena hidup adalah perjalanan panjang yang memerlukan kehadiran kesadaran penuh, bukan sekadar berlari tanpa tujuan.

_______

Pagedangan, BSD, Kab.Tangerang, Kamis, 26/12/2024 19:22:24

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun