Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Menyibak Realita di Balik Lensa Kamera TV

14 Desember 2024   07:51 Diperbarui: 14 Desember 2024   07:51 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia sadar, bertahan dalam pekerjaan yang tak punya prospek sama saja dengan menyeret diri menuju kehancuran.

***

Kesimpulan & Saran

1. Kenali Potensi Penghasilan Profesi Anda.
Sebelum memilih pekerjaan, cari tahu potensi maksimal penghasilan di profesi tersebut. Jangan hanya fokus pada gaji awal, tapi juga prospek kenaikan gaji atau peluang bisnis sampingan.

2. Cari Profesi dengan Peluang Perkembangan Karier.
Pekerjaan yang stagnan cenderung memerangkap Anda di zona nyaman. Pilih profesi yang memberikan ruang untuk belajar dan berkembang, meski harus memulai dari bawah.

3. Jangan Abaikan Peluang Berwirausaha.
Pekerjaan tetap penting, tapi menyiapkan usaha sampingan bisa menjadi jalan keluar untuk meningkatkan pendapatan. Pilih produk atau jasa dengan margin keuntungan besar dan permintaan stabil.

4. Jangan Terjebak pada Kebanggaan Semu.
Pekerjaan bergengsi tidak selalu menghasilkan penghidupan layak. Fokuslah pada apa yang membuat Anda sejahtera secara finansial, bukan hanya terlihat keren di mata orang lain.

Satrio memulai langkahnya dengan keyakinan baru. Dia tahu, perjalanan tak akan mudah, tapi setidaknya kini dia paham: hidup bukan soal pekerjaan keren, tapi soal bagaimana bertahan dengan martabat.

_________

Pagedangan, BSD, Kab.Tangerang, Sabtu  14/12/2024 06:24:58

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun