Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Layak-kah Ridho Illahi Sujud di Tengah Kehancuran?

7 Desember 2024   08:44 Diperbarui: 8 Desember 2024   07:06 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka melaju pelan meninggalkan kompleks penjara. Di dalam mobil, suasana hening membungkus. Ridho beberapa kali melirik putrinya yang serius menyetir. Tangan Tamini kokoh di setir, wajahnya tegas namun memancarkan kelembutan seorang perempuan yang sudah melewati banyak badai.

"Tamini," Ridho akhirnya memecah keheningan.

 "Bagaimana kamu bisa bertahan selama ini? Dengan semua yang terjadi?"

Tamini menatap lurus ke jalan. Udara pagi mulai memanas, dan embun di kaca jendela perlahan menguap. Ia menarik napas panjang sebelum menjawab,

 "Pak, aku bertahan karena belajar berlutut."

Ridho mengerutkan dahi.

 "Berlutut?"

"Berlutut dan sujud, Pak," jawab Tamini. Suaranya tenang, namun terdengar dalam. 

"Aku tahu, sesuatu yang tinggi tidak selalu dicapai dengan jinjit atau melompat. Terkadang, cara terbaik adalah dengan tunduk, menyerahkan semuanya kepada Allah."

Ridho terdiam, kata-kata itu seperti air dingin yang mengguyur hatinya.

"Tapi Tamini, Bapak sudah menghancurkan semuanya. Aku gagal menjadi ayah, gagal menjadi pemimpin. Aku---"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun