Kesimpulan:
Cerpen ini mengingatkan bahwa dalam setiap kehancuran, selalu ada peluang untuk memperbaiki diri. Seperti firman Allah dalam Surah Az-Zumar ayat 53, Allah tidak pernah menutup pintu taubat bagi siapa pun yang mau kembali kepada-Nya. Tamini menunjukkan bahwa dengan sujud dan berserah diri, manusia dapat menemukan kekuatan untuk menghadapi badai kehidupan.
***
Saran:
Setiap orang punya tanggung jawab menebar benih kebaikan, termasuk mencegah terjadinya perbuatan maksiat.
Seseorang melakukan pidana korupsi, karena pendidikannya telah gagal menginternalisasikan nilai-nilai keberagamaan sejak dini.
Agama kini  lebih banyak sebagai aktivitas seremonial dan status sosial belaka.Â
Ceramah-ceramah  di Televisi hanya sampai sebatas sebagai tontonan belaka.
Nyaris tak terlihat memperbaiki akhlak khalayak.
Mari kita perbaiki , mulai dari diri sendiri. Tidak nyogok, tidak minta disogok. Tidak memanfaatkan celah menguntungkan diri sendiri, dengan korupsi.
Jangan pernah jadi maling.
_______