Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Percobaan Lestari: Misi Bikin Orang Happy Pakai Pujian

10 Oktober 2024   00:09 Diperbarui: 10 Oktober 2024   00:09 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen  |  Percobaan Lestari: Misi Bikin Orang Happy Pakai Pujian (Edisi Bandung)

DikToko
(Soetiyastoko)

Lestari, seorang dokter spesialis yang terbiasa dengan kesibukan dunia medis, awalnya tidak terlalu percaya bahwa pujian sederhana bisa membawa dampak luar biasa. "Membuat orang ceria itu mudah," kata seorang rekan kerja di sela-sela kongres kedokteran.

"Cukup dengan menyapa dan memberikan pujian."

Baca juga: Puisi | Pujian

Lestari hanya mengangkat bahu waktu itu, mungkin karena kesehariannya yang selalu dipenuhi oleh pasien-pasien dengan keluhan fisik, ia merasa tak banyak ruang untuk hal-hal seperti pujian.

Lestari  tiba-tiba teringat tulisan besar di POM BBM, "3S, senyum, sapa, salam" , diwajibkan kepada para karyawan, harus dijalankan saat bertemu pembeli.

Dia coba membayangkannya , "Mereka patuh melakukannya,  tapi tanpa keikhlasan hati. Jadi terkesan datar, terpaksa. Tak melibatkan hati, ..." begitu kesan Lestari.

Ada yang keliru saat pembekalan dalam pelatihan pelayanan kepada customer.

***

Saat jadwal Kongres masuk ke acara isoma, istirahat makan siang di hotel di Bandung, utara itu, Lestari mulai merasa penasaran. "Kenapa tidak kucoba melakukannya dengan tulus?" pikirnya.

Ketika itu, seorang pelayan hotel tengah sibuk melayani tamu dengan raut wajah kelelahan. Lestari yang duduk di dekat meja prasmanan, memandang sang pelayan yang -sepertinya- sudah bekerja non-stop sejak pagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun