Tanpa pikir panjang, Lestari berkata, "Bapak hebat, tetap sigap meski sudah lelah ya. Terima kasih ya, pelayanannya luar biasa."
Sontak, wajah pelayan yang tadi kusam berubah cerah. "Terima kasih, Bu," katanya, sembari tersenyum lebar.
Reaksi itu mengejutkan Lestari. Benarkah pujian sesederhana itu bisa memberi dampak sebesar ini?
Sukses dengan eksperimen pertamanya, Lestari merasa terdorong untuk terus mencoba.
Selepas kongres, dia yang hari itu sengaja tidak naik mobil seperti biasanya. Berencana melanjutkan pembuktian hipotesa pujian.
Kemacetan kota Bandung yang sering membuat setiap pelintasnya stres, meski berada di dalam mobil ber-AC. Adalah situasi tidak normal , yang akhirnya dianggap biasa.
Kali ini, Lestari yang memilih naik ojek online, berniat melanjutkan percobaannya, dari atas boncengan sepeda motor Mamang Ojek.
Di perjalanan, lampu merah menyala  , pas di persimpangan jalan Dago. Membuat mere
ka harus berhenti sejenak.
Di sebelahnya, ada sepasang remaja yang tampak  cemberut tanpa helm berboncengan di motor. Mereka tampak seperti sedang saling marah, di tengah lalu lintas padat dan cuaca cukup panas.
Lestari, yang merasa masih dalam mode eksperimen, menengok ke arah mereka dan berkata, "Wah, serasi banget kalian berdua, kayak pasangan yang selalu bahagia."
Si ganteng pengemudi motor menoleh dan, meskipun awalnya cemberut - terkejut, dia tersenyum lebar. "Makasih, Bu!" katanya, sementara gadis di belakangnya tampak tersipu malu, tapi bahagia.