Fatimah menyela, "Sama seperti kita yang mungkin melihat orang lain punya kehidupan yang lebih baik di media sosial, padahal kita nggak tahu apa yang mereka alami di balik layar."
Renny mulai terlihat gelisah. "Jadi, maksud Kakek, kita harus menahan diri? Nggak boleh pamer, nggak boleh bangga?"
Hasan tersenyum tipis. "Boleh bangga, Kak, tapi dalam batas wajar. Jangan sampai kita merasa lebih baik dari orang lain hanya karena pencapaian duniawi."
Kakek menambahkan, "Dan yang lebih penting, jangan mudah menghakimi. Jangan mudah mencela atau menghina orang lain hanya karena kita merasa lebih baik."
Teddy menyeringai. "Tapi, Kek, kalau ada orang yang memang pantas dihina karena perilakunya, gimana?"
Kakek menggeleng. "Kita bukan hakim. Allah yang Maha Mengetahui isi hati setiap manusia. Siapa kita sampai berhak menghakimi orang lain?"
Renny menghela napas panjang. "Jadi, apa yang harus kita lakukan, Kek?"
Kakek menatap cucu-cucunya satu persatu.
 "Sederhana saja. Jangan mudah terpesona, jangan mudah menghina. Jangan pamer, jangan iri, dan yang paling penting, selalu bersyukur dengan apa yang kalian miliki."
---
Kesimpulan :Â