Ketika Malaysia mulai berinvestasi besar-besaran dalam pembangunan sektor pendidikan, Indonesia masih berkutat dengan masalah internal seperti ketidakmerataan akses pendidikan, kekurangan guru, dan kualitas pendidikan yang stagnan.
Sebagai akibatnya, banyak warga negara Indonesia dari kalangan menengah atas, mulai memilih untuk menempuh pendidikan di Malaysia, baik di tingkat menengah maupun perguruan tinggi.
Hingga saat ini, Malaysia masih menjadi salah satu destinasi utama bagi pelajar Indonesia yang mencari pendidikan berkualitas.
Ironis. Pengirim guru berkualitas itu, akhirnya mengirim murid.
Hal ini menandakan adanya ketidakpuasan terhadap sistem pendidikan dalam negeri dan persepsi bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih di bawah standar internasional.
Masalah yang Dihadapi Pendidikan Indonesia
1. Buruknya Penghargaan terhadap Profesi Guru:
Guru di Indonesia sering kali tidak mendapatkan apresiasi yang layak, baik dari segi finansial maupun sosial. Ini berdampak pada motivasi kerja dan kualitas pengajaran yang mereka berikan.
Banyak guru, terutama di daerah terpencil, hidup dengan gaji yang tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari.
2. Pola Rekrutmen yang Tidak Transparan:
Perekrutan guru sering kali masih dilakukan secara nepotisme dan kroniisme, yang berarti guru-guru yang diangkat belum tentu memiliki kompetensi yang memadai.