Mohon tunggu...
Surya Rianto
Surya Rianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Blogger, Jurnalis Ekonomi, Pecinta Badminton, dan Anime

Blogger, Jurnalis Ekonomi, Pecinta Badminton, Penggemar Anime dan Dorama Jepang.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan featured

Perjalanan Karier Taufik Hidayat, Si Anak Ajaib

9 Juni 2019   12:13 Diperbarui: 12 Mei 2020   10:15 6378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 2011 sampai akhir karirnya pada 2013, Taufik hanya mampu meraih juara di India Open Grand Prix Gold 2011. Dia menjadi juara setelah mengalahkan Sourabh Verma 21-15, 21-18.

Pada turnamen terakhirnya, Taufik gagal mempersembahkan gelar di Indonesia Open. Sang legenda gagal di babak 32 besar setelah kalah dari tunggal India Sai Praneeth 21-15, 12-21, 17-21.

Peforma Taufik memang menunjukkan penurunan sejak 2007. Namun, dari segi peringkat Taufik masih bertahan di 5 besar dunia hingga Oktober 2011.

Setelah itu, dia terlempar dari 5 besar dunia dan peringkatnya terus menurun seiring dengan peforma yang menurun juga.

Akhirnya pada 2013 Taufik memutuskan untuk pensiun di usianya ke 32 tahun. Belum ada tanda-tanda ia akan melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Justru pada September 2016 ia menerima tugas sebagai staf khusus Kemenpora di bidang Komunikasi dan Kemitraan.

Ya, begitulah perjalanan karier si Raja Backhand dari Indonesia.

*intermezzo

Konon penurunan peforma Taufik disebabkan karena pernikahannya dengan Ami Gumelar. Taufik menikah pada Februari 2006. Nah saat itu juga sudah menunjukkan tanda-tanda penurunan. Cuma, ini memang guyonan dari pendukung yang kecewa dengan penurunan peforma Taufik. 

Kalau ane sih melihatnya penurunan peforma Taufik karena kejenuhan. Dia sudah bekerja keras dari umur 16 tahun sehingga ingin mulai sekedar menikmati permainan. Ini cuma sekedar cocoklogi atau ramalan, atau sotoy-sotoyan penulis aja sih. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun