Mohon tunggu...
Surya Rianto
Surya Rianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Blogger, Jurnalis Ekonomi, Pecinta Badminton, dan Anime

Blogger, Jurnalis Ekonomi, Pecinta Badminton, Penggemar Anime dan Dorama Jepang.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan featured

Perjalanan Karier Taufik Hidayat, Si Anak Ajaib

9 Juni 2019   12:13 Diperbarui: 12 Mei 2020   10:15 6378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hendrawan berhasil mengunci gelar Thomas untuk Indonesia. Pemain veteran Indonesia saat itu mengalahkan Roslin Hashim 8-7, 7-2, 7-1.

Drama Olimpiade 2004 dan Asian Games 2006

Gelar Taufik Hidayat yang paling sering disebut adalah emas Olimpiade 2004 dan Asian Games 2006. Namun, ada beberapa cibiran dari prestasi sang raja Backhand di sana.

Ketika berhasil mengalahkan tunggal Korea Selatan Shon Seung Mo di final lewat dua set langsung 15-8, 15-7. Taufik dianggap beruntung karena tidak bertemu Lin Dan di babak final.

Pemain China yang saat itu menjadi unggulan pertama di Olimpiade 2004 tumbang oleh tunggal Singapura asal Indonesia Ronald Susilo. Lin Dan kalah dua set langsung 12-15, 10-15.

Namun, perjalanan Taufik hingga ke final pun tidak mudah. Dia harus menghadapi rival abadinya Peter Gade. Sang Raja Backhand pun menang dua set langsung 15-12, 15-12.

Setelah itu, dia harus berhadapan dengan wonderkid asal Thailand Boonsak Ponsana. Melawan tunggal Gajah Putih itu, Taufik menang dua set langsung 15-9, 15-2.

Gagal bertemu di final Olimpiade 2004, Taufik pun bertemu Lin Dan di final Asian Games 2006.

Menariknya, sempat ada cibiran kalau karir Taufik sudah habis sehingga bakal sulit menang di pertandingan beregu Asian Games. Cibiran itu muncul setelah Taufik dikalahkan Lin Dan sebanyak dua kali dalam pertandingan beregu Asian Games 2006.

Kekalahan pertama Taufik dari Lin Dan di Asian Games 2006 terjadi ketika babak grup. Saat itu, Taufik kalah lewat rubber set 17-21, 21-17, 16-21.

Lalu, kekalahan kedua Taufik terjadi pada semifinal. Lagi-lagi, sang legenda kalah lewat rubber set 22-20, 13-21, 21-12.

Nah, Taufik kembali bertemu Lin Dan di final pertandingan individu.Li Yongbo, pelatih China, merasa anak asuhnya Lin Dan punya pelang besar meraih emas di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun