Namun, fakta berkata lain. Kekalahan dua kali beruntun dari Lin Dan di Asian Games 2006 tidak berulang di babak final pertandingan individual.
Taufik selaku juara bertahan di turnamen individu pun menang dua set langsung atas Lin Dan di babak final 21-15, 22-20.
Sebelumnya, Taufik menghadapi berbagai lawan berat lainnya sejak di babak perempat final dari Bao Cunlai sampai Lee Chong Wei. Ternyata, anak ajaib dari Indonesia itu belum habis pada Asian Games 2006.
Namun, Taufik sudah menegaskan, kalau Asian Games 2006 adalah Asian Games terakhir untuknya. Padahal, saat itu dia baru berumur 25 tahun
Penurunan Karir Taufik
Pasca Asian Games 2006, peforma Taufik menunjukkan penurunan. Pada 2007, menjadi kali pertama dalam lima tahun terakhir Taufik tidak meraih gelar apapun.
Sang legenda pun lebih sering gagal di babak 32 besar dan 16 besar.
Sempat beberapa kali melaju ke final seperti di Japan Open dan Macau Open. Sayangnya, langkah untuk menjadi juara dikandaskan oleh Lee Chong Wei maupun Chen Jin.
Memasuki 2008, Taufik seolah memberikan sinyal bangkit setelah menjadi juara di Macau Open. Di sana, dia mengalahkan Lee Chong Wei 21-19, 21-15.
Namun, kelas Macau Open memang masih berada di bawah Superseries. [level turnamen yang mulai diterapkan BWF pada 2007].
Taufik tercatat belum mampu meraih gelar di turnamen superseries pada 2008 sampai 2009.
Gelar superseries Raja Backhand itu terjadi pada Prancis Super Series 2010. Saat itu, Taufik menjadi juara setelah mengalahkan Tunggal Denmark Joachim Persson 21-16, 21-11.