"Untuk membuat produk yang kuat dibutuhkan kajian yang mendalam. Kalau Bappebti sudah kasih lampu hijau siap, kami siap, tetapi memang tetap membutuhkan waktu," ujarnya pada (4/5/2015).
Kepala Bagian Pengembanga Pasar Biro Analsisi pasar Bappebti Dharmayugo Hermansyah mengungkapkan, JFX dan Aspegtindo telah memenuhi syarat untuk membuat pasar fisik teh online tersebut.
"Kami positif terhadap rencana pasar fisik teh karena tujuannya membantu petani teh," ujarnya.
Aspegtindo pun mengurus pembiayaan untuk para petani teh. pembiayaan itu bertujuan agar petani siap melelangkan produknya bila pasar fisik telah rampung. Asosiasi pun berencana menyinergikan pasar fisik teh dengan sistem Resi Gudang. Harapannya, integrasi itu bisa membantu petani untuk memperdagangkan produknya.
Namun, mimpi pasar fisik teh online masih belum terealisasi hingga September 2015. Beberapa permasalahannya yakni, peraturan tata tertib (PTT). Bappebti menyebutkan kemungkin PTT bisa rampung 21 hari ke depan sehingga pada Oktober 2015 pasar fisik teh bisa beroperasi.
Pasar fisik teh terus mangkrak gara-gara PTT yang masih terus dikaji oleh Bappebti. Masalah yang menjadi perhatian Bappebti adalah waktu perdagangan dengan pembeli dan KPB.
Kepala Bagian Pengembangan Pasar Biro Analisis Pasar Bappebti Dharmayugo Hermansyah mengatakan, pihak pembeli dari India dan Srilanka meminta agar waktu perdagangan disesuaikan dengan waktu mereka.
"Lalu, KPB meminta agar waktu perdagangan pasar fisik teh tidak bersamaan dengan mereka [KPB]," ujarnya.
Di tengah proses pasar fisik teh yang mangkrak, Stephanus Paulus Luminta resmi terpilih menjadi direktur utama JFX pasca Sherman menjadi tersangka. Sampai saya meninggalkan desk bursa dan komoditas pada 31 Desember 2015, nasib pasar fisik teh tidak kunjung rampung.
Namun, situs resmi JFX sudah memajang pasar fisik teh online. Sayangnya, saya tidak menemukan data harga historis, harga penutupan, dan spesifikasi. Bahkan, spesifikasi hanya berisi 'Lorem Ipsum' dan 'Asdf' yang artinya kanal situs ini masih belum digunakan.
Adapun, dari data transaksi multilateral JFX pada April 2019 hanya ada lima produk yang aktif yakni, emas berjangka, kopi, olein [minyak goreng], kakao, dan emas Loco London.