Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Apa Kabar Program Deradikalisasi Mantan Napi Teroris di Indonesia?

12 Desember 2022   12:05 Diperbarui: 12 Desember 2022   13:17 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: harakatuna.com

Apa itu program Deradikalisasi?

Deradikalisasi adalah sebuah program yang bertujuan untuk menetralkan pemikiran-pemikiran bagi mereka yang sudah terpapar dengan faham radikalisme.

Yang menjadi sasarannya yaitu para teroris yang ada di dalam lapas maupun di luar lapas.

Deradikalisasi memiliki tujuan untuk menetralisir pemikiran radikalisme. Maksudnya, untuk membersihkan pemikiran-pemikiran radikalisme yang ada pada para teroris sehingga mereka bisa kembali menjadi masyarakat biasa sebagaimana masyarakat lainnya.

Program Deradikalisasi sendiri dijalankan oleh paling tidak tiga instansi secara bersama-sama yakni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dimana para napi terorisme di tahan, Densus 88 anti teror selaku pihak yang paling mengetahui profil dari para teroris dan BNPT selaku lembaga yang bertanggungjawab mencegah dan menangani masalah terorisme di Indonesia.

Dikutip dari kompas.com, Dyah Ayu Kartika, peneliti dari the Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) Jakarta mengatakan program Deradikalisasi yang dijalankan oleh BNPT meliputi identifikasi, rehabilitasi, reedukasi, dan resosialisasi yang dilakukan, baik di Pusat Deradikalisasi maupun dengan mendatangi lapas-lapas, dan melakukan pendampingan.

Sementara itu program Deradikalisasi yang dijalankan oleh Lapas lebih menyasar napi teroris di penjara dengan keamanan maksimal dan supermaksimal.

Sedangkan Densus 88 dalam menjalankan program Deradikalisasi mereka menyasar tokoh-tokoh napi teroris dengan pendekatan personal, mengingat mereka adalah pihak yang menangkap para teroris tersebut, sehingga mereka tahu persis profil dan personality dari para napi teroris untuk kemudian lebih mengetahui cara apa yang bisa digunakan untuk mendekati secara personal para napi dan mantan napi teroris tersebut dalam rangka menjalankan misi Deradikalisasi.  

Efektivitas program Deradikalisasi

Peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Markas Kepolisian Sektor Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat pada Rabu, (7/12), membuat banyak pihak menyoroti soal efektivitas dan seberapa jauh keberhasilan program Deradikalisasi yang dilakukan pemerintah.

Pasalnya, pelaku pengeboman, Agus Sujarno, adalah mantan terpidana kasus terorisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun