Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Tradisi "Rewang" di Kampungku (Part 2)

19 Oktober 2022   16:17 Diperbarui: 20 Oktober 2022   13:55 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prosesi acara temon manten. Foto : dok. Pribadi
Prosesi acara temon manten. Foto : dok. Pribadi
Prosesi acara temon manten. Foto : dok. Pribadi
Prosesi acara temon manten. Foto : dok. Pribadi


Setelah prosesi adat temon nganten dan seserahan penganten dari pagi hingga siang hari selesai dilaksanakan, selanjutnya tradisi rewang di hari puncak atau hari H dalam acara hajatan akan dilanjutkan dengan menerima para tamu undangan.

Khusus dalam acara khitanan, pada hari H atau hari puncak resepsi biasanya hanya diisi dengan kegiatan penerimaan tamu kondangan saja yang berlangsung dari pagi hingga malam hari.

Undangan resepsi pengantin atau khitanan dalam bentuk kertas tertulis biasanya telah disebar terlebih dahulu oleh tuan rumah kepada para tetangga, sahabat, handai taulan, teman kantor dan lain sebagainya sekitar satu minggu sebelum hari H acara.

Dalam tradisi masyarakat jawa dikampungku, masyarakat yang hadir memenuhi undangan tuan rumah kesebuah acara resepsi pernikahan atau khitanan disebut dengan istilah "kondangan" atau "nyumbang".

Proses acara penerimaan tamu undangan pada hari puncak acara resepsi atau hajatan ini biasanya sudah dipersiapkan oleh panitia rewang mulai dari pagi hari atau sekitar pukul 9 pagi dan baru akan selesai pada malam harinya.

Tampak sebagian tamu yang hadir kondangan. Foto : dok. Pribadi
Tampak sebagian tamu yang hadir kondangan. Foto : dok. Pribadi


Hari H atau hari puncak acara resepsi ini biasanya menjadi hari tersibuk yang dijalani oleh para perewang.

Mereka akan bahu membahu menjalankan tugas sesuai dengan posisi masing-masing yang telah ditetapkan dalam susunan kepanitian.

Sang ketua panitia biasanya akan sibuk mengkoordinir seluruh perewang guna untuk memastikan seluruh rangkaian acara resepsi pada hari H berjalan dengan baik dan lancar.

6. Malam keempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun