Namun di tengah beban para pasien itu, jangankan mereka yang memang membutuhkan cuci darah rutin, butuh dokter terpercaya, dan rumah sakit yang bisa dipercaya, harus mendengar ada rumah sakit sekelas RSCM menggunakan selang cuci darah yang tidak terjamin.Â
Bisakah dibayangkan bagaimana beban para pasien ini? Sulit. Siapa yang paling bisa merasakan ini adalah para pasien itu sendiri, selain juga pihak rumah sakit sendiri yang selama ini melihat langsung bagaimana genting dan beratnya masalah dialami para pasien, dan mereka punya tanggung jawab untuk meringankan beban mereka.Â
Namun dalam beratnya tanggung jawab tersebut, salah satu calon presiden yang notabene memiliki kemungkinan dapat saja menjadi pemimpin negeri ini, tidak menggubris efek dari sebuah pernyataan yang menyasar langsung banyak telinga, banyak mata, dan tentu saja banyak media yang merekam pernyataannya.Â
Tidak mudah menghapus sesuatu yang sudah dilempar ke publik. Inilah yang membuat beban pihak RSCM akan sangat berat, agar di tengah kesibukan mereka bekerja memulihkan ribuan orang sakit, harus juga bekerja memulihkan nama mereka sendiri.
Sedangkan kalangan pendukung calon presiden itu sendiri, alih-alih memiliki empati terhadap beban pihak rumah sakit ini, tetap saja hanya mau peduli pada citra sosok yang mereka jagokan untuk memimpin negeri sebesar Indonesia.Â
Lihat saja bagaimana pernyataan salah satu elite Partai Gerindra Fadli Zon, yang mencari segala dalih hanya untuk menyelamatkan wajah calon presiden yang disembahnya. Ia menyatakan, melansir CNNIndonesia, bahwa soal selang cuci darah RSCM yang dipakai RSCM untuk 40 orang, sebagai kekeliruan informasi atau pemberi informasi saja.
Menurut Fadli Zon, Prabowo hanya menyampaikan kembali informasi dari masyarakat terkait hal tersebut. Ringkasnya, tidak ada yang keliru dengan Prabowo. Yang keliru hanya laporan dari masyarakat yang menyampaikan informasi kepada calon presiden tersebut.
"Saya kira tidak ada maksud-maksud lain kecuali menyampaikan apa yang menjadi masukan, laporan dari masyarakat, yang mungkin mereka bisa saja kurang tepat informasi atau masukan dari mana," kata Fadli, Jumat (4/1).
Cukup terlihat bagaimana sederhana masalah nama baik RSCM sebagai rumah sakit di mata elite Partai Gerindra tersebut. Terkesan tidak ada persoalan serius di balik fenomena tersebut. Dari pernyataannya hanya mengental kesan, terpenting adalah menyelamatkan wajah calon presiden yang dibelanya.Â
Cukup menggambarkan bagaimana rendahnya mentalitas elite oposisi di negeri ini. Hanya menegaskan ketidakpedulian mereka kecuali hanya peduli kepada diri sendiri dan  kalangan sendiri.Â
Lalu, kembali kepada kita sebagai rakyat, apakah negeri sebesar ini mau dipercayakan dan diserahkan kepada orang-orang bermental rendah begitu? Boleh, jika sepakat untuk membawa Indonesia ke tempat-tempat terendah karena memberikan kepercayaan besar kepada anak-anak manusia yang terbuka memilih bersikap rendahan!***