Â
Masa Kerajaan tradisionalÂ
Â
A. Kerjaan Sriwijaya
Â
      Dalam catatan perjalanan I-Tsing melewati Palembang saat hendak menuju India mengatakan Kerajaan Sriwijaya sudah besar dan memiliki pengaruh yang sangat luar biasa di wilayah pelayaran melayu. Maharaja mampu menghimpun kekuatan mandala diwilayah pelayaran di semenanjung melayu dengan menjadikan para bajak laut menjadi pelayan-pelayan maharaja sehingga para pelayar dari seluruh dunia yang akan berniaga mendapatkan rasa aman dari pembajakan oleh bajak laut yang berada di semenanjung malaya.
Â
      Prasasti Kanton pada 1079 menjelaskan betapa jauhnya sang Maharaja berlayar hingga ke daratan Tiongkok dalam rangka memperbaiki sebuah kuil yang dibangun sang Maharaja di daratan Tiongkok yaitu kuil agama Thao. Dalam prasasti tersebut menunjukkan kapal-kapal berlayar ke tujuan mereka masing-masing tanpa takut dengan bahay yangmereka hadapi sebelumnya.[11] Keberhasilan Maharaja Sriwijaya dalam mengatur wilayah pelayaran dari selat malaka pada zaman kejayaannya juga datang dari tulisan-tulisan orang Arab pada abad ke-9 dan ke-10 yang mana tidak tampak adanya catatan yang mengisahkan tentang bajak laut dalam perjalananya beerniaga di semenanjung malaya hingga negeri Tiongkok.
Â
      Kekuasaan Maharaja saat itu berhasil mendiplomasikan kekuasaannya dengan melihat dari gengsi dan kuatnya kekayaan Kerajaan Sriwijaya mampu menyerap beberapa orang yang berpotensi menjadi bajak laut tetapi menjadi pelayan Maharaja, sehingga dapat Kerajaan Sriwijaya mampu menyediakan jalur pelayaran yang aman bagi seluruh pedagang yang berniaga di selat malaka hingga ke daratan Tiongkok.
Â