Mohon tunggu...
Slamet Tribianto
Slamet Tribianto Mohon Tunggu... Lainnya - Pegawai toko foto copy

Saya hobi : menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Catatan Harian Seorang Ajudan

28 Januari 2023   16:39 Diperbarui: 28 Januari 2023   16:54 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

                   Setelah membaca surat tersebut.

Tiada henti -- hentinya Manurung meneteskan air mata. Perasaan kesal juga ada. Dan ingin mengetahui siapa pihak yang tega menghilangkan nyawa kekasihnya tersebut.

            "Apakah salah kak Yosua. Sampai ada yang tega menghabisi nyawanya?"

                                                              ***

            Benar apa yang dikatakan oleh penelepon yang tidak diketahui namanya.

Yang menelepon agar menyimpan paket yang dikirim kepadanya.

Setelah jenasah Yosua dikirim kerumah orang tuanya yang ada di Siantar. Sempat ia pergi kesana untuk melihatnya.

            Tidak hentinya ia harus berurusan dengan pihak penyidik kepolisian.

Ditanya inilah dan itulah. Termasuk HPnya di tangan dengan alasan untuk menyidikan.

Ia menuruti saja permintaan dari pihak penyidik, cuma masalah paket yang di kirim oleh Yosua Alexander. Tidak ia berikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun