Â
          Setelah membaca surat tersebut.
Tiada henti -- hentinya Manurung meneteskan air mata. Perasaan kesal juga ada. Dan ingin mengetahui siapa pihak yang tega menghilangkan nyawa kekasihnya tersebut.
      "Apakah salah kak Yosua. Sampai ada yang tega menghabisi nyawanya?"
                               ***
      Benar apa yang dikatakan oleh penelepon yang tidak diketahui namanya.
Yang menelepon agar menyimpan paket yang dikirim kepadanya.
Setelah jenasah Yosua dikirim kerumah orang tuanya yang ada di Siantar. Sempat ia pergi kesana untuk melihatnya.
      Tidak hentinya ia harus berurusan dengan pihak penyidik kepolisian.
Ditanya inilah dan itulah. Termasuk HPnya di tangan dengan alasan untuk menyidikan.
Ia menuruti saja permintaan dari pihak penyidik, cuma masalah paket yang di kirim oleh Yosua Alexander. Tidak ia berikan.