"Egois yayang yah? Kini Tilla yang lagi marah padamu, kenapa malah mas yang marah padaku?" raut mukanya menegang.
Hah, marah apa sedang drama berjudul romansa senja ini bojoku, raba hati Karto."Ya beib, mas nggak marah kok, cuma mendadak rumit aja otaku. Gini nih mas tanya, kenapa beib tiba-tiba mendung mau hujan? Kayaknya tadi saat mas pergi masih kemarau, kenapa sekarang musim hujan dimulai dan ada bledeknya pula. Ada apa yang, coba bilang sejujurnya padaku?" bujuk Karto merayu.
"Lebay lu. Biasa aja kali," wanita 25 tahun itu protes. Â Â Â Â Â Â Â
"Idih makin tak bersahabat, ada apa sebenarnya dengan dirimu sayang?" desaknya lembut.
Usut punya usut, selidik dan seladak ternyata Sumintilla kebakar cemburu, lantaran tadi siang tak sengaja selancar di komunitas yang satu grup dengan Karto. Menemukan kegaduhan. Emang lebih sebulan wanita berputri semata wayang abstain nggak melongok grup literasi itu. Meski kalau dipandangan umum obrolan Karto biasa-biasa saja. Kalau toh berlaku sopan santun hanya menjaga agar anggota grup tidak mudah hengkang tapi betah.
"Untuk menjadi orang sukses dibutuhkan kemauan keras dan dipraktekan dalam menempuh cita-citanya. Sebab, hanya mereka yang melakukan hal demikian akan sukses. Yang tidak mau mengejar dan berpraktek di tengah masyarakat, tak beda bermimpi pulas dalam tidur. Orang sukses bisa wujudkan jadi ada rumah, mobil, perhiasan. Ini bukan hasil mimpi yang tidak tidur. Perlu dipraktekkan dengan kerja sangat keras, tak kenal lelah dan tidak sia-siakan tiap peluang dan kesempatan" ttd Kartonadi. Â Â Â Â
"Hmm tulisannya sangat menginspirasi nih tapi aku lebih terinspirasi pada gambar pedukungnya?" celetuk salah satu member.
"Waduh model paling pengalaman sedunia jadi bisa berposisi menakjubkan, wajar saja bila yang simpati tidak cuma selusin tetapi berlusin-lusin," celetuk yang lain memuji.
Batin Sumintilla mulai geregetan. Sebab, bisa saja dia yang di sana senang pada suaminya. Ada yang menyanjung, tapi sudah banyak contoh, berawal dari saling sajung berubah menjadi saling junjung, begitu desir hatinya.
"Iya ya kak saya juga senang melihatnya," celetuk lainnya lagi.