Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sombong yang Disadari

25 Desember 2024   21:14 Diperbarui: 26 Desember 2024   13:48 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW

Orang sombong, biasanya malah dengan sadar melakukan kesombongan, narsis, jauh dari sikap tawadhu' (rendah hati).

Penyebabnya

Mengapa orang menjadi sombong? Jawabnya, orang awam kini juga mudah menyebutkan sebabnya. Sombong ini, berbeda dengan egois yang penyebabnya dapat karena hal medis, kecelakan yang menimpa otak.

Seseorang menjadi sombong yang penyebabnya sulit dibantah, biasanya karena:

(1) Faktor keturunan.

Faktor keturunan sampai sekarang masih menimbulkan sikap kesombongan pada seseorang. Sebab itu, bila ada orang yang sombong, biasanya masyarakat akan melihat dari sudut keturunan. Karena di tengah masyarakat kita, bila ada keluarga yang dideteksi sombong, biasanya keturunannya akan terbawa ikut memiliki sifat sombong yang bahkan menjadi karakter.

(2) Ibadah dan amal saleh.

Seharusnya, bila seseorang rajin beribadah dan beramal saleh, maka akan signifikan menjadi orang yang rendah hati. Tetapi, faktanya, banyak orang yang rajin beribadah dan beramal saleh, justru sombong.

Bangga bila disanjung sebagai ahli ibadah dan ahli amal saleh. Senang bila orang lain menyebutnya sebagai al ustadz, ulama, kyai, ahli ibadah, ahli amal saleh.

(3) Ilmu pengetahuan.

Orang yang "merasa" berilmu berbeda dengan orang berilmu. Orang berilmu, pasti rendah hati. Sementara orang yang merasa berilmu, biasanya akan sombong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun