Orang sombong, biasanya malah dengan sadar melakukan kesombongan, narsis, jauh dari sikap tawadhu' (rendah hati).
Penyebabnya
Mengapa orang menjadi sombong? Jawabnya, orang awam kini juga mudah menyebutkan sebabnya. Sombong ini, berbeda dengan egois yang penyebabnya dapat karena hal medis, kecelakan yang menimpa otak.
Seseorang menjadi sombong yang penyebabnya sulit dibantah, biasanya karena:
(1) Faktor keturunan.
Faktor keturunan sampai sekarang masih menimbulkan sikap kesombongan pada seseorang. Sebab itu, bila ada orang yang sombong, biasanya masyarakat akan melihat dari sudut keturunan. Karena di tengah masyarakat kita, bila ada keluarga yang dideteksi sombong, biasanya keturunannya akan terbawa ikut memiliki sifat sombong yang bahkan menjadi karakter.
(2) Ibadah dan amal saleh.
Seharusnya, bila seseorang rajin beribadah dan beramal saleh, maka akan signifikan menjadi orang yang rendah hati. Tetapi, faktanya, banyak orang yang rajin beribadah dan beramal saleh, justru sombong.
Bangga bila disanjung sebagai ahli ibadah dan ahli amal saleh. Senang bila orang lain menyebutnya sebagai al ustadz, ulama, kyai, ahli ibadah, ahli amal saleh.
(3) Ilmu pengetahuan.
Orang yang "merasa" berilmu berbeda dengan orang berilmu. Orang berilmu, pasti rendah hati. Sementara orang yang merasa berilmu, biasanya akan sombong.