Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Pribadi yang Realistis dan Rasional, Sulit?

23 Desember 2024   23:29 Diperbarui: 24 Desember 2024   00:01 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih dari itu, sikap bijaksana adalah cermin dari kedewasaan seseorang. Dan, mendidik diri untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik, realistis, dan rasional, merupakan langkah terbaik untuk menjadi bijaksana.

(8) Optimis

Orang yang realistis dan rasional, selalu optimis. Sebab,
optimis adalah sikap mental yang ditandai dengan keyakinan dan harapan positif dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan. Melihat segala hal dari sisi yang baik dan menyenangkan, serta memiliki ekspektasi bahwa hasil yang diinginkan akan tercapai di masa depan.

(9) Rendah hati

Rendah hati adalah karakter seseorang yang realistis dan rasional. Karena tidak sombong atau angkuh, dan tidak memandang rendah orang lain, memiliki sikap tenang, sederhana, apa adanya.

Dan yang utama, orang rendah hati itu legawa dan rela mengakui kesalahan, kekurangan, menerima kritikan, masukan, saran.

Selalu menggunakan tiga kata MTT (maaf, tolong, terima kasih) saat membutuhkan bantuan atau saat dibantu oleh orang lain/pihak lain. Mampu mempertimbangkan dan mementingkan kebutuhan/kepentingan orang lain hingga
Gemar membantu tanpa pamrih. Dll.

Itulah hal-hal yang dapat dijadikan cermin, apakah diri kita sepanjang tahun 2024, sudah menjadi manusia yang realistis dan rasional?

Dalam kehidupan nyata, banyak hal yang tidak realiatis dan tidak rasional harus tetap kita lakukan, karena faktanya ada orang lain/pihak lain, secara realistis dan rasional, tetap membutuhkan bantuan. Yah, karena "kehidupan", menjadi pribadi yang realistis dan rasional, ternyata sulit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun