Untuk menyambut tahun baru 2025, sekaligus merefleksi diri apakah kita masih tergolong orang yang tidak realistis tidak rasional, dapat kita deteksi dari identifikasi berikut ini.
Dari berbagai literasi dan pengalaman nyata yang saya temui dan alami, orang yang realistis, rasional, adalah orang yang,
(1) Selalu menggunakan akal dan hatinya, berdasarkan bekal spiritual dan keilmuannya, untuk berpikir logis dengan di latar belakangi analisis.
Seseorang yang realistis dan rasional, biasanya memiliki kemampuan menghadapi situasi dan kondisi dengan kepala dingin. Akan mengidentifikasi, menilai, sampai mengevaluasi setiap langkah dengan teliti, penuh perhitungan, benar, dan baik.
Dapat mencari solusi dari suatu masalah dsngan logis, yang paling masuk akal, berdasarkan fakta dan data yang ada. Karenanya, cermat, tegas, bertanggung jawab dalam mengambil keputusan. Dari setiap masalah hingga dapat mencari cara terbaik untuk mengatasinya dengan bijak dan rendah hati.
(2) Berusaha "nyata"
Hidup memang harus memiliki harapan dan impian. Tetapi, orang yang realistis dan rasional, akan menjauhkan diri dari dunia khayalan. Tidak terbuai oleh ekspektasi yang tidak realistis. Tetapi tetap berpegang pada kenyataan. Tetap berjuang untuk mencapai tujuan dengan kerja keras dan "usaha" yang nyata.
(3) Terbuka menerima kritik dan kegagalan
Dalam kehidupan ada pasangan kata kebalikan, seperti: baik dan jahat, benar dan salah, jujur dan bohong, tinggi dan rendah, kaya dan miskin, realistis dan khayalan, dll.
Sesuai pasangan kata kebalikan tersebut, orang yang realistis dan rasional, selalu akan berupaya bertindak dalam kehidupan sesuai kata yang disebut pertama, yaitu: baik, benar, jujur, tinggi, kaya, realistis, dll, untuk mengawal langkahnya. Oleh sebab itu, akan selalu terbuka dan menerima kritik, masukan, dan saran dari orang lain/pihak lain, apalagi terkait kata "kaya", orang yang realistis dan rasional biasanya kaya hati, meski tidak kaya harta.
Mereka juga selalu siap dengan kegagalan. Karena setiap akan melangkah sudah diniatkan untuk mencapai tujuan dengan baik, benar, jujur, realistis. Namun, pikiran dan hatinya sudah dibuka ruang untuk menerima kegagalan.