Terakhir, bila publik banyak yang berpikir, STy berhasil karena pemain naturalisasi, itu hanya pikiran subjektif. Faktanya, STy itu pelatih profesional. Jadi, bila bekerja untuk mencapai prestasi, maka harus dengan pemain yang profesional juga.
Pemain profesional itu berstandar tinggi, kompeten, bermutu, berkualitas, berkarakter (cerdas TIPS/Cerdas SQ, EQ, IQ).
Pertanyaannya, apakah pemain yang terpaksa harus dipilih oleh STy masuk skuat Piala AFF sudah terkategori profesional? Padahal, semua sudah bermain di klub profesional, lho. Siapa yang salah hingga membuat para pemain profesional, di timnas, perilakunya kampungan, seperti tidak terdidik?
Saya yakin, Pak Erick Thohir dapat menjawabnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H