Berbeda dengan hati nurani yang dididik dan dibentuk dengan benar dan baik. Akan dapat memberikan pijakan langkah bagi dirinya, juga membantu menyadarkan masyarakat lain, agar memilih pemimpin yang bermoral dan beretika.
Di mana pendidikan hati nurani yang paling benar dan baik itu dapat diperoleh? Â Yaitu di dalam lingkungan keluarga dan pendidiikan agamnya. Karena, pendidikan di bangku sekolah dan kuliah, masih gagal.
Indikatornya, pendidikan hati nurani disertai dengan seluruh pendidikan moral dan agama jauh lebih kompleks. Dan ini sulit tercapai bila lingkungan kkeluarga dan agamanya tidak mendukung.
Parahnya lagi, apa yang dilakukan di sekolah dan bangku kuliah pendidikan akal budi sudah tersistem. Dan, sistem ini siapa yang membuat?
Bila hati nurani terdidik dengan benar dan baik, maka akan dapat diijadiikan pegangan, pedoman atau norma untuk menilai suatu tindakan, apakah tindakan itu baik atau buruk.
Pegangan atau peraturan-peraturan konkret di dalam kehidupan sehari-hari dan menyadarkan manusia akan nilai dan harga dirinya. Sikap kita terhadap hati nurani adalah menghormati setiap suara hati yang keluar dari hati nurani kita. Mendengarkan dengan cermat dan teliti setiap bisikan hati nurani.
Kemudian dapat mmempertimbangkan secara masak dan dengan pikiran sehat apa yang dikatakan hati nurani dan melaksanakan apa yang disuruh hati nurani.
Terakhir, bila hati nurani saya telah terdidik, kira-kira, hati nurani saya tergolong Retrospektif atau Prospektiif?
Hati Nurani Retrospektif: Memberi penilaian tentang perbuatan-perbuatan yang telah berlangsung di masa lampau.
Hati Nurani Prospektif:
Melihat ke depan dan menilai perbuatan-perbuatan kita yang akan datang.
Dikaitkan dengan situasi pemilu 2024, apakah hati nurani retrospektif atau prospektif yang harus dikedepankan?