Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

STy, Masalah Terbesar Pemain Timnas Lemah Intelegensi, Pesan Saya untuk Bima dan Akar Rumput

19 Oktober 2023   23:40 Diperbarui: 20 Oktober 2023   02:30 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW

Ternyata STy mengungkapkan bahwa para pemain Timnas Indonesia kerap lupa dengan materi yang sudah diberikan pada hari sebelumnya.

Ada dua tipe orang disebutkan STy yang bisa cepat melupakan materi penting. Yaitu bodoh atau tidak fokus saat latihan.

"Masalah kita yang paling besar, saat latihan kalau lanjut sesi berikutnya, sesi latihan sebelumnya dilupakan lagi," terang Jeje menerjemahkan ucapan STy.

"Kenapa coba?"
"Ada dua hal, satu (karena) bodoh kedua kurang fokus," lanjutnya.
"Salah satu pasti ada," pungkasnya.

Menariknya, ucapan STy yang lebih pasnya sebagai sindiran atau kritik, mengingatkan ucapan Asnawi Mangkualam beberapa waktu lalu.

Sebagai kapten Timnas Indonesia, Asnawi sempat menyebut rekan-rekan setimnya tak ada yang pintar.

Hal tersebut diungkap Asnawi pada saat menjadi bintang tamu dalam podcast Sport77 pada bulan September lalu.
"Kalau di Timnas sekarang, siapa yang punya potensial bakal jadi pelatih bagus nanti di masa yang akan datang," tanya Riphan Pradipta sebagai host program tersebut.

"Jadi pelatih bagus.. Ee... Bodoh semua lagi," ceplos Asnawi membuat seisi ruangan tertawa.
"Tidak ada pemain yang dia puji," sahut Mamat.
"Kayak Jordi mungkin?" timpal Riphan lagi.

Meski menyebut rekan setimnya tak pintar, Asnawi Mangkualam setuju jika Jordi bisa menjadi pelatih yang bagus di masa depan.
"Iya sih Jordi. Maksudnya dia lebih berpengalaman lebih bagus di luar negeri," terang Asnawi.
Tak sampai di sana, Asnawi menampil Saddil Ramdhani akan menjadi pelatih di masa depan.
"Saddil bisa jadi pelatih bagus gak?," lanjut usulan Riphan.
"Oh itu tidak mungkin," sahut Asnawi lagi.

Atas keterbukaan dan berterus terangnya STy kali ini, maka bagi saya lengkap sudah. STy akhirnya menemukan sendiri fakta bahwa para pemain yang diasuhnya memiliki kelemahan yang lengkap. Yaitu lemah Intelegensi (bodoh, tidak pintar).

Sebelumnya STy sudah mendapatkan fakta para pemain lemah speed, teknik, dan personality. Saya sebut, lengkap yang kolaboratif, yaitu lemah TIPS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun