Ternyata STy mengungkapkan bahwa para pemain Timnas Indonesia kerap lupa dengan materi yang sudah diberikan pada hari sebelumnya.
Ada dua tipe orang disebutkan STy yang bisa cepat melupakan materi penting. Yaitu bodoh atau tidak fokus saat latihan.
"Masalah kita yang paling besar, saat latihan kalau lanjut sesi berikutnya, sesi latihan sebelumnya dilupakan lagi," terang Jeje menerjemahkan ucapan STy.
"Kenapa coba?"
"Ada dua hal, satu (karena) bodoh kedua kurang fokus," lanjutnya.
"Salah satu pasti ada," pungkasnya.
Menariknya, ucapan STy yang lebih pasnya sebagai sindiran atau kritik, mengingatkan ucapan Asnawi Mangkualam beberapa waktu lalu.
Sebagai kapten Timnas Indonesia, Asnawi sempat menyebut rekan-rekan setimnya tak ada yang pintar.
Hal tersebut diungkap Asnawi pada saat menjadi bintang tamu dalam podcast Sport77 pada bulan September lalu.
"Kalau di Timnas sekarang, siapa yang punya potensial bakal jadi pelatih bagus nanti di masa yang akan datang," tanya Riphan Pradipta sebagai host program tersebut.
"Jadi pelatih bagus.. Ee... Bodoh semua lagi," ceplos Asnawi membuat seisi ruangan tertawa.
"Tidak ada pemain yang dia puji," sahut Mamat.
"Kayak Jordi mungkin?" timpal Riphan lagi.
Meski menyebut rekan setimnya tak pintar, Asnawi Mangkualam setuju jika Jordi bisa menjadi pelatih yang bagus di masa depan.
"Iya sih Jordi. Maksudnya dia lebih berpengalaman lebih bagus di luar negeri," terang Asnawi.
Tak sampai di sana, Asnawi menampil Saddil Ramdhani akan menjadi pelatih di masa depan.
"Saddil bisa jadi pelatih bagus gak?," lanjut usulan Riphan.
"Oh itu tidak mungkin," sahut Asnawi lagi.
Atas keterbukaan dan berterus terangnya STy kali ini, maka bagi saya lengkap sudah. STy akhirnya menemukan sendiri fakta bahwa para pemain yang diasuhnya memiliki kelemahan yang lengkap. Yaitu lemah Intelegensi (bodoh, tidak pintar).
Sebelumnya STy sudah mendapatkan fakta para pemain lemah speed, teknik, dan personality. Saya sebut, lengkap yang kolaboratif, yaitu lemah TIPS.