Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tentang Etika dan Kezaliman

26 Juni 2023   12:52 Diperbarui: 26 Juni 2023   13:05 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, atas dasar masukan dari pihak yang mengeluarkan legitimasi/rekomendasi kegiatan dan permohonan dari orangtua peserta didik agar kasus ini tidak dilanjutkan ke ranah hukum, pihak penyelenggara pun legawa. 

Dari pada melakukan tindakan yang kontra produktif, tidak kreatif, tidak inovatif, buang waktu dan tenaga, anggap saja sekolah ini tidak ada.

Semoga Mas Nadiem membaca kisah ini. Saya pun mendoakan agar sekolah bersangkutan senantiasa diberikan keberkahan dan kesuksesan, sebab merasa halal telah melakukan perbuatan yang menurut masyarakat yang menjadi tahu kisah ini, beranggapan bahwa sekolah bersangkutan telah menciderai dirinya sendiri dengan perbuatan tidak beretika dan perbuatan zalim. Mengabaikan fakta dan berpendirian teguh dengan opininya.

Mas Nadiem, luar biasa lho, bila diidentifikasi, selain sekolah tersebut, ada berapa sekolah yang membuat kebijakan sendiri di seluruh negeri ini terkait PPDB jalur japres.

Bahkan, di kota yang sama, sangat ironis, calon peserta didik baru yang menggunakan sertifikat kejuaraan yang sama, di tiga sekolah lainnya, menghargai sertifikat kejuaraan sesuai statusnya, sementara satu sekolah merendahkan statusnya.

Kisah japres menggunakan sertifikat kejuaraan ini, banyak sekali kejadian-kejadian yang merugikan calon peserta didik, sebab masing-masing sekolah memiliki standar dan kebijakan sendiri-sendiri.

Bahkan, ada orangtua peserta didik yang beranggapan, kebijakan sekolah itu hanya cara sekolah bersangkutan dalam upaya memberikan kursi untuk peserta didik lain  dengan cara lain. Yang masyarakat juga sudah paham, jalur apa itu.

Menyangkut PPDB, setiap tahun pasti ada kisah-kisah baru yang diperbuat oleh sekolah dalam setiap jalur PPDB. Apakah kisah-kisah baru yang merugikan calon peserta didik ini, sudah teridentifikasi oleh Mas Nadiem?

Ayo Mas Nadiem. Saya bisa berikan datanya, lho. Sebab, setiap PPDB, saya selalu memotret kisah kecurangan yang saya sebut sebagai perbuatan tidak beretika dan perbuatan zalim, dengan dalih kebijakan sekolah, yang merugikan calon peserta didik.

Mas Nadiem, di sisa waktu Anda menjabat, masih ada waktu dunia pendidikan Indonesia dikembalikan agar beretika dan jauh dari kezaliman. Pasalnya, semua hal yang dimulai dengan tidak halal, kira-kira ujungnya akan bagaimana? 

Mungkin di dunia tidak nampak apa-apa karena manusianya nampak bersih tidak berdosa. Tapi apa di akhirat dapat dimanipulasi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun