Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tentang Etika dan Kezaliman

26 Juni 2023   12:52 Diperbarui: 26 Juni 2023   13:05 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepak bola Indonesia juga sedang dibikin mendunia. Meski menutup mata pada pondasinya (baca: sepak bola akar rumput) yang wadahnya terus diabaikan. Tetapi hasilnya terus tinggal memetik.

Dalam hal sepak bola ini, maksudnya dan tujuannya bisa dicerna dengan logika. Tetapi, logika juga dapat mencerna ada apa di baliknya.

Di mana perbuatan tidak etik dan perbuatan zalim terjadi di ranah sepak bola? 

Di jalan raya?

Kejadian senggolan di jalan raya, kini korban yang spion mobilnya dipatahkan, malah terbalik didakwa sebagai pembunuh karena bermaksud mengejar pelaku. Tetapi kejadian, pelaku malah terlindas mobil dan meninggal.

Siapa yang dalam kasus itu beretika? Siapa yang tidak beretika? Adakah yang dizalimi?

PPDB 2023

Dunia pendidikan tetap terpuruk. Orang cerdas, yang kaya pikiran dan kaya hati, tahu apa, siapa, mengapa, kapan, bagaimana, di mana ini terjadi dan siapa yang menjadi biang keladi di +62.

Di dunia pendidikan, dalam PPDB 2023/2024, melalui jalur prestasi (japres), ada sekolah menurunkan status sertifikat kejuaraan nasional, diturunkan secara sepihak menjadi tingkat kota/kabupaten.

Pihak sekolah sampai memanggil orangtua peserta didik dan meminta orangtua peserta didik mengubah status nasional ke tingkat kota/kabupaten. Dampaknya, membuat poin sertifikat berkurang. Peserta didik bersangkutan pun digeser oleh peserta didik lain lain dalam kesempatan menjadi peserta didik baru di sekolah tersebut.

Meski dari kasus ini sangat berdampak psikologis terhadap calon peserta didik. Pihak penyelenggara yang mengeluarkan sertifikat kejuaraan juga dapat menuntut secara hukum, sebab kegiatan atas dasar legitimasi dan rekomendasi pihak/stakeholder terkait. Ada bukti pesertanya, ada bukti liputan media nasionalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun