Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tentang Etika dan Kezaliman

26 Juni 2023   12:52 Diperbarui: 26 Juni 2023   13:05 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana praktik etika dan kezaliman di +62 sekarang ini? Di semua lini kehidupan? Apa yang diteladankan oleh para elite dan pemimpin negeri? Menjelang tahun politik? 

Bagaimana di dunia pendidikan yang terus terpuruk? Bagaimana praktik Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024? 

Bagaimana etika masyarakat dalam kehidupan nyata, kehidupan berkekeluargaan dan sosial kemasyarakatan?

Elite dan pemimpin

Bagaimana etika dan tentang kezaliman elite dan pemimpin di negeri ini? Untuk siapa sejatinya mereka berbuat benar dan baik? Untuk rakyat? Untuk siapa mereka berbuat sesuai hak dan kewajiban? Untuk rakyat?

Bagaimana moralitas mereka jelang 2024? Siapa yang dijadikan tameng demi dapat meraih semua ambisinya?

Pembangunan infrastruktur merajalela. Tapi dari uang rakyat dan utang. Untuk  atas nama rakyat dan +62, padahal, sepertinya, hanya untuk melayani pengusaha dan orang kaya karena kontrak politik. Rakyat jelata hanya menjadi penonton. Tetap miskin harta dan menderita.

Menuju 2024, sudah nampak lagi, di berbagai lini, skenario dan penyutradaraan, itu.

Yang miskin hati, dengan dalih program dan kebijakan untuk rakyat, malah menjadi pencuri (baca: korupsi) anggaran yang mereka rekayasa sendiri. Mungkin juga ada penulis naskah dan sutradaranya.

Di mana etika dan perbuatan zalim itu? Apakah ada? Silakan diricek.

Di sepak bola?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun