Semoga, apa yang saya alami dan saya tulis ini, hanya kejadian dan peristiwa saya saja. Di tempat-tempat lain, khususnya di lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah, kampus, instansi, institusi, hingga pemerintahan, kejadian seperti ini tidak pernah ada. Tidak ada yang menjadikan FUNGSI UTAMA PONPIN untuk bermain game.
Semoga di tempat lain, PONPIN juga bukan hanya alat untuk mengtwitt pesanan, mengetes ombak, menggiring opini, hingga untuk memperkeruh suasana persatuan dan kesatuan, karena dijadikan sumber mata pencaharian, mengais receh dari junjungannya yang berkepentingan dengan kedudukan dan kekuasaan.
Maaf, Mas Nadiem, apakah tahu, ada anak-anak Indonesia yang menjadikan fungsi utama PONPIN untuk main game?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H