Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

(14) Antara yang Pintar dan Jujur di +62

5 April 2023   17:30 Diperbarui: 5 April 2023   17:42 1757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maaf, pertanyaanya, ini sadar yang mana, ya? Sadar politik maksudnya? Tetapi apa sadar juga urusan sepak bola (FIFA) tidak dapat dicampuraduk dengan urusan politik? 

Kira-kira atas pernyataan tersebut, sebelumnya masyarakat yang tidak menolak Israel, berarti dianggap tidak sadar? Yang sadar yang menolak, Israel? Begitu? 

Ini, kok, pernyataan malah menambah masalah. Tidak jujur dengan hati nuraninya, bahwa batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia, menghapus mimpi para pemain muda Indonesia untuk bermain di Piala Dunia, pun menghapus mimpi publik sepak bola nasional dapat menyaksikan Piala Dunia di negeri sendiri.

Ada yang bilang kesempatan akan ada berikutnya. Apakah pemain yang ada dalam skuat Timnas Indonesia U-20 dapat mengulang kesempatan main di Piala Dunia U-20 berikutnya? Tidak bisa, kan? Bisa main di Piala Dunia 2026? Sepertinya hanya masih akan sebatas mimpi. 

Jadi, menyoal Piala Dunia U-20 yang sudah batal, tidak perlu ditambah pernyataan yang malah menambah masalah baru, sebab tidak jujur dari hati nurani.

Itulah, fonemona Indonesia. Ternyata, masalah pintar dan jujur, tetap masih menjadi tradisi dan budaya yang menghambat kemajuan Indonesia di berbagai lini kehidupan. 

Oleh sebab itu, penting bagi saya, dan mungkin kita semua, di bulan yang penuh berkah dan ampunan ini kembali belajar dan memahami tentang hal pintar dan jujur. Agar saya, kita semua, benar-benar menjadi orang yang pintar dan jujur untuk kehidupan di dunia dan akhirat.

Sehingga ungkapan "banyak orang yang pintar, tetapi sedikit sekali yang jujur" malah dapat terwujud menjadi, "di Indonesai, banyak orang yang pintar, pun banyak yang jujur. Aamiin.

Pintar=cerdas

Sebelum saya mengulas menyoal pintar dan jujur, mari kita ulang memahami makna pintar dan jujur yang benar.

Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pintar adalah pandai, cakap, cerdik, mahir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun