Untuk mendapatkan ampunan, selain dengan politik/cara bertobat, yaitu sadar dan menyesal akan dosa (perbuatan yang salah atau jahat) dan berniat akan memperbaiki tingkah laku dan perbuatan, kembali kepada agama (jalan, hal) yang benar, merasa tidak sanggup lagi, menyatakan rasa heran, kesal, atau sebal, jera (tidak akan berbuat lagi).
Juga dengan politik=usaha dan ikhtiar, Â menjalankan seluruh ibadah Ramadhan, menjalankan dan mengamalkan perbuatan benar dan baik, serta memperbanyak dzikir dan doa.
Selain itu, seperti ajaran yang telah disampaikan oleh para alim ulama, plus dari berbagai literasi yang saya pahami, untuk mendapatkan ampunan dosa dari Allah SWT di bulan penuh berkah ini, juga dapat dengan politik:
(1) Menjadi orang yang memberi maaf,
(2) Bersedekah
(1) Menjadi orang yang memberi maaf, ini lebih sulat dari orang yang meminta maaf. Sebab itu, memberi maaf juga menjadi politik untuk mendapatkan ampunan dosa.
Dalam kehidupan sehari-hari, biasanya seseorang baru memberi sesuatu (uang/barang) jika ia diminta. Begitu juga kebiasaan dalam memberikan maaf, biasanya terlebih dahulu harus ada permohonan maaf, baru kemudian dimaafkan.Â
Padahal, anjuran di dalam Al-Qur'an adalah tidak menanti permohonan maaf dari orang yang bersalah, melainkan hendaknya memberi maaf sebelum diminta. Hal ini seperti disebut dalam Qs. Asy-Syura: 40, yang artinya:
"Balasan terhadap kejahatan adalah pembalasan yang setimpal, tetapi barang siapa yang memaafkan dan berbuat baik, ganjarannya ditanggung oleh Allah.
Bahkan, untuk hal ini, tidak ditemukan ayat yang menganjurkan agar meminta maaf, tetapi yang ada adalah perintah untuk memberi maaf.
Keutamaan orang yang bersedia memberi maaf kepada sesama manusia adalah akan segera mendapat ampunan dari Allah. Mereka yang enggan memberi maaf hakikatnya enggan memperoleh ampunan dari Allah SWT.
Dalam QS. An-Nur: 22, disebutkan bahwa:
"Hendaklah mereka memberi maaf dan melapangkan dada. Tidakkah kamu ingin diampuni oleh Allah?
(2) Bersedekah, juga menjadi politik, agar mendapatkan magfirah. Kita dianjurkan untuk banyak bersedekah, terlebih di dalam bulan Ramadhan. Karena, sepatutnya, akhlak seorang mukmin adalah dermawan.
Ketahuilah bahwa kedermawanan adalah salah satu sifat Allah SWT, sebagaimana di sebut dalam hadis HR. Al Baihaqi, di shahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami', 1744:
"Sesungguhnya Allah SWT Maha Memberi, Ia mencintai kedermawanan serta akhlak yang mulia, Ia membenci akhlak yang buruk."