Karenanya, sebagai seorang muslim, sudah seharusnya mempertebal keimanan dan kecintaan kepada Al-Qur'an dengan iqra' yang benar. Apalagi di bulan suci Ramadan sebagai bulan mulia di mana segala amal ibadah dilipatgandakan pahalanya, umat Islam harus mampu memanfaatkan momen Ramadan untuk menghiasi hari-harinya dengan iqra' Al-Quran.Â
MembacaÂ
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan maupun hanya dalam hati), mengeja atau melafalkan, mengucapkan, mengetahui, meramalkan, memperhitungkan, dan memahami. Mengapa perlu membenahi dalam hal membaca?Â
Sebab, bila saya analisis secara cermat, kegagalan-kegagalan, kisah kisruh  "berbagai hal" di negeri ini, selain karena keterampilan mendengar, keterampilan membaca dari rakyat biasa hingga elite partai dan pemimpin negeri juga buruk.Â
Secara akademis, buruknya keterampilan membaca masyarakat kita, bahkan sudah terjadi sejak masyarakat masih usia dini, termasuk juga buruknya penguasaan matematika dan sains, karena pondasinya juga membaca.Â
Bila sejak usia dini, di mana usia tersebut sebagai pondasi dan cikal bakal keberhasilan negeri ini di masa depan tidak tertangani, maka saat usia muda hingga dewasa, masyarakat kita juga akan terus terpuruk dalam keterampilan membaca plus matematika dan sains.Â
Tanpa keterampilan dan praktik membaca dengan benar, mustahil masyarakat kita akan mumpuni dalam matematika dan sians yang sangat dibutuhkan untuk bersaing dalam roda kehidupan untuk negeri sendiri, apalagi bersiang dengan negara lain di tengah zaman yang terus berkembang.Â
Fakta membacaÂ
Masalah membaca ini, kini benar-benar menjadi keprihatinan nasional. Berdasarkan pengalaman nyata saya selama ini di dunia pendidikan, para siswa memang sangat kurang sekali motivasinya dalam hal membaca. Ada yang sangat gila membaca, namun hanya membaca hal yang disuka, tidak pada hal yang menunjang pengetahuan  dan agama serta pelajaran utama di sekolah.Â
Intinya, literasi menjadi sangat lemah. Literasi adalah kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa. Apa bukti literasi lemah?Â
Saya lansir dari Liputan6.com (4/12/2019) adalah penyebabnya, yaitu peringkat Indonesia merosot dalam evaluasi Programme for International Student Asessment (PISA). Sejak empat tahun terakhir, posisi Indonesia menurun di semua bidang yang diujikan: membaca, matematika, dan sains.Â